The Journey of My Life | Dimension

Anisatul Wafiroh
Chapter #22

14. Jauh seperti Bintang di Angkasa

Yena dan Changmin telah tiba di kediaman Yena dan keluarganya. Changmin membantu Yena turun dari motornya dan menuntunnya berjalan memasuki halaman rumah. Changmin menekan bel, hingga seseorang membukakan pintu.

“Permisi” Changmin.

“Loh adek kenapa? Mari masuk nak” tanya seorang wanita paruh baya yang tak lain tak bukan Ny. Ahn, mama Yena.

“Iya tante” jawab Changmin.

Changmin menuntun Yena untuk memasuki rumah diikuti dengan Ny. Ahn di belakangnya.

“Terima kasih Nak, udah nganterin Yena pulang” ucap Ny. Ahn.

“Sama-sama tante” jawab Changmin.

“Bibi saja, namamu?” tanya Ny. Ahn.

“Saya Changmin bi, senior Yena” jawabnya.

“Hmm, kalo gitu, bisa jelaskan apa yang terjadi dengan Yena?” tanya Ny. Ahn.

Yena POV.

Kak Changmin menjelaskan semua kejadian yang dilihatnya tadi. Aku bisa melihat rasa cemas mamah dari raut wajahnya saat kak Changmin bercerita. Ternyata benar, kak Changmin orang yang baik, dia juga sepertinya orang yang lembut seperti kak Kevin. Semua itu terlihat dari cara bicara dan ekspresinya.

Setelah menjelaskan semuanya, kak Changmin pamit untuk pulang. Tak lupa aku dan mamah mengucapkan terima kasih padanya karena sudah menolongku. Untung saja tadi ada kak Changmin yang kebetulan lewat dan mendengar semuanya, bagaimana kalau tidak? Apa yang akan terjadi padaku nanti?

Aku tak habis pikir dengan Ryujin itu. Apakah dia sangat menyukai Hyunjoon hingga berbuat brutal seperti itu? Apakah ia tak takut jika dihukum? Ah tapi jika dilihat, dia orang kaya pasti menggunakan uangnya untuk itu. Apa aku harus menjauhi Hyunjoon?

~**~

Sepeninggal kak Changmin, aku hanya berdiam diri di kamar bersama anak yang suka bermain denganku, Yui. Dia merasa sedih karena melihat keadaanku seperti ini, sangat lucu. Ah aku lupa menceritakan tentangnya. Dia adalah korban kecelakaan saat dia hendak menyebrang jalan besar depan komplek. Aku tak tau kenapa dia bisa diam disini, awalnya dia suka muncul di dekat jendela kamarku. Karena aku bertukar kamar dengan kakakku, dia mengikutiku juga kesini.

Lihat selengkapnya