Rumah Sakit Seoul
Disinilah Yena dan keluarganya berada. Semenjak kejadian kemarin, kini Yena dirawat di salah satu ruang VIP di rumah sakit ini. Ia harus melewati jadwal perawatan dan terapi dari pihak rumah sakit. Dan ini semua karena permintaan keluarganya dan Ayen.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 15.00, jika ia di sekolah sudah pasti ia baru pulang sekolah. Rasanya sangat bosan hanya melihat ruangan rumah sakit seperti ini.
Drrrttt
“Halo kenapa Mi”
“....”
“Beneran?”
“...”
“Oke ati-ati”
Nampak semburat bahagia di wajah Yena setelah menerima telepon dari seseorang. Bangchan yang melihat gelagat lucu dari adiknya hanya bisa tersenyum.
“Ngapa dek, seneng amat” tanya Bangchan.
“Hehe, temen-temen Nana mau kesini” jawab Yena dengan senyumannya.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu ruangan Yena. Bangchan yang mendengarnya pun segera membukakan pintu dan mengecek siapa yang datang.
“Halo Bang, Yenanya ada kan?” sapa seseorang.
“Ada kok, baru kelar cek tadi. Masuk” jawab Bangchan.
Mereka masuk ke ruangan Yena atas ijin dari Bangchan. Siapa lagi yang datang kalau bukan sahabat-sahabat adiknya yang jumlahnya sangat wah untuk ukuran siswa baru.
“Na. Gimana, udah mendingan?” tanya Remi.
“Udah kok. Loh ada kak Changmin juga” jawab Yena.
“Emang kalian nggak pada latian?” tambahnya.
“Hari ini libur latian dek, kasian kan kalo latian tiap hari” jawab Changmin.
“Udah dijawab sama ketuanya noh” ucap Hyunjin.
“Terapi lancar kan?” tanya Changmin.