Bell istirahat disekolah pun berbunyi. Sebagian siswa-siswi keluar dari kelas masing-masing, ada juga yang tetap didalam kelas.
Dirham, Doni, dan Ari keluar kelas dan berjalan beriringan dikoridor sekolah, menuju ke kantin.
---
Dirham. Siswa kelas 12. Populer. Ganteng dari lahir. Banyak cewek yang suka, baik itu teman sekelas ataupun adik kelas. Pintar. Ketua Osis. Jago main basket. Jago main gitar. Baik hati dan tidak sombong. Pokoknya paket komplit.
---
Doni. Karismatik. Sedikit playboy. Kurang begitu pintar. Jago main basket. Wakil ketua Osis. Suka godain cewek cantik. Baik hati juga, kadang-kadang. Tidak tegaan kalau dengan cewek cantik.
---
Ari. Cowok cupu tapi humoris. Lumayan ganteng. Humoris. Suka menolong. Kurang jago basket tapi pintar. Teman setia Dirham. Ibunya Ari -- Mbok yang bekerja sebagai asisten rumah tangga dikeluarga Dirham.
---
"Sepupu lo, Dinar kenapa ga masuk? tadi gue liat Lo ijinin dia ke ruang guru," Doni bertanya ke Dirham.
"Ga enak badan," sahut Dirham singkat.
"Kalo diliat-liat, sepupu lo cantik juga, apalagi kalo ga make kacamata," Ari menimpali.
"Adek! bukan sepupu, awas kalian berani macem-macem sama dia," ancam Dirham ke teman-temannya.
"Bener si Ari, Dinar itu pakai kacamata aja udah cantik, apalagi kalau dilepas, pasti cantik banget," lanjut Doni bersemangat, namun Dirham terlihat cuek mendengarnya.
Setelah mereka sampai di kantin, ternyata semua bangku sudah terisi penuh.
Ada seorang siswi cantik yang duduk sendiri dipojok kantin, memanggil mereka. Dia Alena.
---
Alena. Teman sekelas Dirham. Pintar. Cantik tapi agak jutek. Suka sama Dirham. Anak orang kaya dan manja.
"Dirhaaam ... sini!" Alena mengajak mereka ke mejanya.