"Dinar!" Maria dan Dinda berteriak memanggil Dinar yang baru tiba di sekolah.
Dinar pun tersenyum menyambut sahabat baiknya.
"Dinar, bagaimana keadaan Dirham, katanya demam yah? tadi Tante Santi telepon, ijin ke wali kelas," tiba-tiba Alena sudah berada diantara mereka.
"Oh iya Ka," jawab Dinar sedikit gugup. Jadi Mas Dirham sakit, gumamnya dalam hati.
"Ok Dinar, nanti pulang sekolah, aku mampir kerumah untuk besuk Dirham," kata Alena bersemangat dan berlalu menuju ke kelasnya.
"Kamu gimana sih Dinar, masa adeknya ga tau kalo Kakaknya lagi sakit, huh payah, bukan adek yang baik," ledek Maria sambil tertawa.
Dinar hanya tersenyum kecil, sambil memikirkan Dirham.
"Nanti selesai sekolah jangan lupa ya gaes, kita kerja kelompok dirumah gue," ucap Dinda mengingatkan.
Merekapun berjalan menuju ke ruang kelas, karena bell sekolah masuk telah berbunyi.
---
Setelah beberapa jam dirumah Dinda, akhirnya mereka selesai mengerjakan tugas kelompok dari sekolah.
"Gue bonceng motor lo ya Mar, nebeng pulang kerumah," kata Dinar.
"Emang boleh lo naik motor sama Om Angga?" tanya Dinda.
"Boleh kok, tadi udah ijin Din."
"Sip Dinar, sa siap mengantar Nona cantik sampai tujuan," Canda Maria dengan dialek Papuanya yang kental.
"Kami pulang dulu Dinda, Assalamualaikum ...."
Kata Maria sambil memakai tas ranselnya.