Dionysus

Ratihcntiia
Chapter #2

Alert

Panchali atau biasa disebut putri Drupadi adalah anak dari raja Drupada. Panchali harus menikah dengan lima laki-laki yang biasa disebut dengan pandawa lima. Tapi ternyata Panchali hanya cinta pada Arjuna, sosok yang ikut serta dalam sayembara pemilihan jodoh Panchali. Akan tetapi Ibu kunti sudah terlanjur berjanji, bahwa setiap yang di miliki anak nya harus di bagi rata dengan saudara-saudara nya. Terutama Panchali milik Arjuna. Ia harus dibagi rata dengan pandawa lima.

"Panchali? Kok mirip?" celetuk Arjuna tanpa sebab. Setelah melihat artikel yang muncul di web-site HP-Nya. "Ah, mirip cewek yang kemarin larang gue minum bir."

Pintu kamar Arjuna berbunyi, suara ketukan dari luar ruangan membuat Arjuna mau tidak mau harus membuka nya.

"Ada apa, Dew?" tanya Arjuna lengah saat yang datang ternyata Dewa.

Dewa menunjuk kearah pantai, dengan nafas terengah-engah.

"Apaan sih??" tanya Arjuna sekali lagi mengulang rasa penasarannya.

Dewa menghela nafas, "Ada yang tenggelam, Jun. Cewek, dia cewek, tolongin!!"

Mata Arjuna membulat, "Kenapa gak bilang daritadi sih?!"

Arjuna berlari kencang, mencoba siapa tau dia masih ada waktu untuk menyelamatkam cewek yang tenggelam itu.

"WOII AWASSSS!! KASIH JARAK JANGAN NGEGEROMBOL INI BUKAN TONTONAN!!!!!!"

Byarr!

Gadis yang disebut-sebut oleh Dewa akhirnya bisa berada di gendongan Arjuna. Cewek itu pingsan.

Dengan sigap Arjuna membawa nya ke tepi pantai, sambil mencoba menahan nafsu melihat penampilan cewek yang familiar di mata Arjuna.

"PANCHALIIII!!!"

Wait? Panchali?

Arjuna memandangi cewek yang kini ia gendong dengan wajah engan. "Ck, harusnya biarin aja hanyut."

"Yaampun, cowok ganteng makasih ya.... Temen gue untung bisa di selamatin, kalau dia udah bangun gue janji bakal kenalin lo biar dia berterimakasih juga!!!" Kiana heboh sendiri sambil menepuk-nepuk pipi Panchali khawatir.

Arjuna refleks mengangguk, "Kayaknya dia pingsan,"

"Terus gimana? Gue khawatir banget, gila sih!!"

Arjuna berfikir lama, "Dia butuh nafas buatan."

"Ha?????"

"GUE SIAPPP WOII!!" Suara Bima terdengar nyaring. "Nafas buatan kan? Hm, gue jagonya!!"

Kiana mendesah, "Ck, gausah deh. Biar gue aja!"

"Dih? Lesbian lo ntar!!" seru Bima meledek.

Kiana melotot, "Daripada sama elo? Lo mah modhus!!"

"Gue kan menolong, bukan modus, Kiana." jawab Bima gelalapan.

Arjuna mendesah, "Buruan, temen lo keburu mati ini!"

"DIEMMM!!!" Kiana dan Bima menjawab serentak.

"Ck," Arjuna memandangi Panchali. Kasian cewek itu. Arjuna berjongkok memandangi wajah Panchali samar.

"OHOK OHOK!!!"

Arjuna meloncat kaget, "Anying."

"YAAMPUN??? EHHH KALIAN??!!!" seru Panchali kaget. "Lo mau apain gue, Juna?"

"Mau bangunin lo daripada keburu mati." jawab Arjuna anteng.

Panchali tertohok, "Kalau gue mati lo orang pertama yang gue gentayangin, oke?"

"Ogah, belum mati aja nyusahin apalagi kalo gentayangan." jawab Arjuna tanpa berfikir kata-kata nya.

Lihat selengkapnya