Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #11

Bertekad Ingin Kuliah #11

Bertekad Ingin Kuliah

 

Satu tahun kemudian.

***

Jakarta.

Jam 06:15

 

“Makanya aku bilang pergi ke Dokter, sampai kapan kalian seperti ini, aku jenuh menunggu,” suara omelan Mami sudah seperti nyanyian setiap pagi untuk kami.

 

Kreak...

 

Decit pintu di buka, Melani masuk dengan raut wajah terlihat lelah, seperti apapun Mami bernyanyi padanya, ia akan tetap tenang dan diam tidak pernah membantah.

 

“Abang udah bangun, mau aku buatkan kopi, Bang?”

 

“Mami bilang apa lagi, kali ini?,” tanyaku pada Melani.

 

“Masih seperti biasa,” bibirnya tersenyum tipis.

 

“Abang mau minum kopi apa langsung serapan?,” tanya Melani lagi.

 

“Serapan bareng saja di bawah, aku berangkat pagi, ada rapat di kantor,” kataku, bangun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi.

 

Melani dengan sigap membereskan ranjang , menyiapkan baju yang akan aku pakai ke kantor.

 

“Abang, turun duluan saja, aku mau mandi dulu,” kata Melani membawa baju gantinya.

 

“Baiklah,” jawabku dan turun ke bawah duluan.

 

Di meja makan keluargaku sudah berkumpul duduk membentuk lingkaran mengikuti bentuk meja makan kami yang mirip meja bundar, karena sudah kebiasaan di keluargaku setiap pagi serapan, kali ini serapan yang disediakan bu Rika asisten di rumah tangga, yang sudah bekerja selama bertahun-tahun di rumah kami, jadi sudah hafal menu-menu Favorit di rumah keluargaku, maka pagi ini menu sarapan kami Nasi goreng teri medan. Menu kesukaan di keluargaku maka jika Ibu Rika sudah memasaknya sebanyak pasti makan lahap dan habis.

 

Dari baunya saja sudah membuat cacing semakin kegirangan, baunya Menggugah selera makan.

 

Baru juga menjatuhkan panggul ku di salah satu kursi di meja makan , Mami sudah bernyanyi kembali padaku.

 

“Kamu Fernando, apa kalian tidak jadi pergi ke Dokter yang Mami bilang itu? kenapa?,”

 

“Iya, Mi kemarin saya ada rapat di kantor,” jawabku santai.

 

“Kenapa Melani juga gak pergi, sibuk juga, Dia?”

 

“Ia juga kuliah, Mi,” jawabku.

 

“Kuliah-kuliah, apa hebatnya kuliah, sok bangat aku lihat dia, tidak tau diri,” kata Mami mengoceh.

 

Melani akhirnya turun, ia juga sudah rapih , ia ada kuliah pagi hari ini.

Lihat selengkapnya