Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #13

Didesak Segera Punya Anak #13

Hasil Pemeriksaan Dokter

 “Ini untuk kamu Melani,”

“Haa!? tidak usah Bang nanti Bou marah-marah,” Ia menolaknya ponsel baru yang aku belikan.

 

“Pakailah, jangan beritahu samaMami pakai diam-diam,” bujukku dengan pelan.

 

Melani masih memanggil Mami Bou walau sudah jadi menantunya, kalau harusnya ia panggilnya Inang, tapi ia tidak melakukannya.

 

“Kalau Bou tau, takutnya kena marah juga.” Ia ragu menerima ponsel yang aku beli.

 

Aku meyakinkannya lagi, “sudah pakai saja, nanti jangan kasih tau.”

 

“Tidak usah deh Bang, nanti jadi masalah besar lagi, aku tidak mau ribut-ribut,” Ia benar-benar menolaknya, dalam lubuk hatiku paling dalam ada rasa bersalah pada Melani Istriku.

 

Aku sangat salut dengan sikapnya yang baik dan hati yang kuat, kuat menerima omelan bahkan cacian dari Mami.

 

“Beneran kamu tidak mau? aku sudah beli ini.” Aku bertanya untuk memastikan.

 

“Tidak usah Bang, baterainya saja dulu, masih bisa dipakai,” Melani menolak, ia lebih memilih mengganti baterai ponsel lamanya.

 

“Mba ganti saja casingnya,” karyawan wanita berwajah manis itu ngeliatin kami berdua bergantian dengan Melani.

 

“Kenapa tidak jadi ponselnya mbak? itu keluaran terbaru.” Wanita berkerudung hitam itu berusaha membujuk Melani, “ada abangnya yang bayarin ini.”

 

“Tidak tahu ini istri saya tidak mau,” aku melirik Melani, wajahnya terlihat biasa saja, beda dengan tatapan mbak counter nya menatap Melani, dengan mata melongo saat aku sebut ia istriku, ia lagi-lagi menatap Melani dan aku saling bergantian, aku paham apa yang di pikiran wanita itu, hal itu juga yang tadi Melani katakan, itu sebabnya  memintaku tidak usah turun dari mobil tadi.

 

Aku masih memperhatikan Melani, otakku berpikir keras apa ia melihatku tadi?

Hanya itu yang mengisi otakku.

 

“Sudah Mbak, ini sudah kelihatan baru lagi.”

 

“Bayar pakai kartu bisa ,mbak?”

 

“Bisa mas.”

 

Memberikan kartu yang digunakan Mikha, jika wanita itu belanjanya puluhan juta , istriku hanya dua ratus ribuan.

 

Wajahnya terlihat sangat tulus dan senang, walau hanya nominal sekecil itu.

 

“Kita pulang. Ayo! nanti Bou bisa marah.”

 

Lihat selengkapnya