Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #22

#22 Disalahkan Karena Aku


Baru kali ini aku merasa malu dan merasa sangat rendah dan memalukan.

 

Aku tidak bisa berkata-kata lagi, menuntut Melani untuk jadi seorang istri seutuhnya sama saja aku mempermalukan diriku. Aku tidak tahu kalau Melani sudah mengetahui hubunganku dengan Mikha, ia sudah lama mengetahuinya, sebelum kami menikah, itu artinya dari awal tidak pernah mencintaiku, dia hanya menganggap ku sebagai suami di atas kertas.

 

“Kamu membuatku tidak bisa berkata-kata lagi Melani, aku merasa diriku seperti lelaki paling bodoh.”

 

“Maka itu, kalau Abang ingin menuntut apa-apa dariku selesaikan dulu masalah hati abang, aku mau tidur besok aku mau kuliah,” Melani menarik selimut dan tidur di kasur lipat yang biasa dipakai.

 

Malam itu, aku tidak bisa tidur, aku merasa kehilangan wibawa dan harga diri di depan Melani, jadi selama ini Melani sudah tau kalau aku sudah punya wanita lain, aku pikir ia tidak tahu, tetapi ia tidak pernah mengatakan apa-apa padaku bahkan selalu melakukan pekerjaan seorang istri.

 

Tidak bisa tidur dan aku duduk di teras kamar, memilih menikmati cahaya indah dari lampu yang berjejer di pinggir jalan.

 

Hari itu, saat aku memergoki Mikha dengan Juna, berarti saat itu juga Melani sudah tahu, kalau bibirku terluka karena adu jotos dengan Juna, karena Mikha,

 

‘Ya, ampun bukan itu sangat memalukan, aku lelaki dewasa bahkan bisa kalah dari Melani anak kecil’ aku bergumam kesal.

 *

Hingga sesuatu telah terjadi. Aku membuka mataku tapi rasanya sangat berat.

Bau yang sangat ku benci itu menusuk hidungku, mata masih tertutup berat untuk dibuka.

 

Suara-suara itu menggangguku saat aku mulai membuka mataku,

Aku melihat tempat yang berbeda dari kamarku, cat tembok yang berwarna putih dan aku melihat ke samping, ada kantong infus menggantung di sebelahku, dan selangnya menyambung ke lenganku.

 

‘Ah, rumah sakit? sejak kapan aku masuk rumah sakit gumamku tersenyum tipis, dasar mimpi liar, memang tidak ada lagi tempat yang indah apa yang bisa didatangi di mimpiku’ kataku tersenyum lagi

 

“Kamu sudah bangun?,” Mami terlihat sangat panik.

 

Eh, bukan mimpi Toh, aku pikir aku mimpi.

 

“Mami , kita dimana?” aku masih bingung, bukan itu yang aku tanyakan, aku sudah tahu kalau kami di rumah sakit, yang aku tanyakan bagaimana aku bisa berakhir di ranjang rumah sakit ini.

 

Lihat selengkapnya