Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #23

Merasa Diabaikan #23

“Terus kamu sama siapa?”

 

“Tidak apa-apa, aku sendirian, aku bukan pasien yang sekarat, kalian saja yang membuatku seolah pasien parah.”

 

“Iya ampun Nando kamu itu infeksi lambung, lambung mu kalau tidak dijaga bisa bocor dan membusuk terus belatungan, jangan jaga kesehatanmu, iya…! sana kamu ke Bar minum-minum lagi, terus begadang sampai malam, biar Mati kamu sekalian,” katanya dengan nada tinggi pakai ngegas.

 

“ Dasar boru Batak, super galak,” kataku.

 

“Lebih baik begitu, transparan galak di depan galak juga di belakang dari pada munafik,” katanya membalasku.

 

“Tapi Melani tidak seperti itu, walau ia asli boru Batak dari Samosir, dia lembut dan sabar tidak pernah galak kaya kakak tadi.”

 

“Melani itu boru Batak yang langka Nando, dia bisa sabar dengan perlakuan kalian seperti itu, Mami galak, loe tukang selingkuh, Arnita tukang adu domba, hanya aku sama Papi yang normal,” ia menoleh ku.

 

“Kakak juga tahu?” tanyaku makin penasaran.

 

“Taulah, aku  juga seorang perempuan. Nando kalau aku di perlakukan seperti itu aku akan tinggalkan kamu aku akan lari,” kata Kak Eva dengan nada emosi.

 

“Kakak sudah berkeluarga, Laemu suamiku, dia tidak mau kalau aku terlalu ikut campur urusan rumah tanggamu, diaselalu marah kalau aku ingin ikut campur, maka itu aku diam tidak ikut campur dengan rumah tanggamu, tapi kali ini aku mau bilang tinggalkan wanita itu, dan jalani rumah tanggamu dengan baik. Ingat loh  Melani itu anak almarhum Tulangmu, mungkin dari alam sana, ia menangis melihat kalian memperlakukan Borunya, dengan sangat buruk,” kata Kak Eva seperti menakut-nakuti, tapi apa yang dikatakan nya masuk akal.

 

Sudah sana! kakak pulang saja, aku makin pusing mendengar kakak.”

 

“Tunggu…

 

Melani Telepon, iya Mel oh kamu mau kesini, baguslah Mami tidak ada, Mami pulang tadi, ia sakit, baguslah cepat iya aku mau pulang soalnya,” kata Kak Eva, tangan menempelkan ponsel di kuping dan di jepit dengan pundak, tangannya meraih tas.

 

“Melani baru pulang kuliah, dia mau kesini, baguslah istrimu yang menjagamu, itu lebih baik, aku pulang, by,” Kak Eva buru-buru pulang .

 

Mendengar Melani yang menjagaku malam ini, tiba-tiba aku merasa deg-degkan, aku merapikan rambut dan pakaianku, aku merasa senang jika Melani yang akan menjagaku.

 

Kira-kira 20 menit setelah kak Eva pulang ia baru tiba, aku mendengar suara kakinya, aku sengaja pura-pura tidur karena di satu sisi aku merasa bersalah padanya, karena banyak Faktor.

 

Dreaak

 

Suara pintu ruangan terbuka, aku mengintip dari

sudut mataku.

 

Melani datang, ditangan kirinya terlihat beberapa buku tebal.

 

“Abang tidur?”

 

“Hmm.”  sahutku tanpa berani membuka mata. Melakukan kesalahan besar, alasanku tidak berani melihatnya saat itu.

Lihat selengkapnya