Aku merasa lutut ku tidak bertenaga lagi, mendengar Melani memilih jalan itu membuatku tidak percaya.
Aku tidak mengira keegoisanku akan merusak rumah tanggaku.
‘Oh Tuhan aku tidak menginginkan perpisahan ini’
“Melani, ayo inang minta maaflah pada Mertuamu dan perbaiki sikapmu agar masalah cepat selesai,” semua keluarga membujuk Melani agar berbaikan.
Tapi, ia wanita yang keras dan tegas, bahkan tegas pada dirinya sendiri.
“Maaf Bapa Tua, aku tidak bisa, mungkin ini yang terbaik untuk aku, untuk bang Nando, untuk bou juga,” kata Melani dengan tenang.
Semua keluarga berusaha, mulai dengan omongan yang berbeda, yang membujuk lembut, sampai yang keras.
Melani tetap pada pilihannya
Ia tidak mau lagi, Melani benar-benar marah, bagaimanapun semua orang tua membujuknya, ia tidak mau, ia tetap pada pendiriannya.
“Baiklah ini sudah terlalu malam, kalian bicarakan pelan dari hati ke hati.
Tulang pulang dulu lah, sudah malam soalnya.”
Tulang dan keluarga yang lain beres-beres dan izin pamit pulang.
Hingga semua keluarga pulang menyisakan kami.
Kini hanya kami yang duduk di ruang tamu, tidak ada yang menduga kata-kata berpisah dan memisahkan itu akan keluar dari Mami.
Papi terlihat shock dengan ucapan Mami, ia diam, apalagi saat Melani tidak mau di bujuk untuk berbaikan.
“Terus sekarang Melani maunya bagaimana?” Papi menatapnya dengan tatapan tidak berdaya lagi, aku tau Papi pasti merasa sangat sedih jika kami harus berpisah.
“Aku ingin pergi dari rumah ini malam ini, Amang boru.”
“Apa harus begini?"
“Mel, apa tidak bisa di perbaiki, tidak ada dalam sejarah keluarga kita berpisah seperti ini.”
“Iya amang boru, aku minta maaf.”
“Apapun masalahnya, mari kita bicarakan dulu. Aku selalu mertuamu meminta maaf mewakilkan Mami.”
“Tidak amang Boru, saya juga tidak bisa jadi menantu yang seperti diinginkan Bou, dan belum bisa istri yang baik buat bang Nando,” kata Melani.
Aku diam membatu, lidahku terasa kaku, hanya ingin bilang ‘agar jangan pergi’ itupun lidahku kaku,
“Pernikahan kalian baru satu tahun lebih Melani, akan jadi omongan keluarga dan orang lain, bagaimana Ini Nando? Bagaimana Ini Melani?” tanya Papi lagi.
“Mungkin abang Nando bisa menjelaskan amang, apa yang sebenarnya terjadi, bou juga tahu, dan baru-baru ini bou juga sepertinya bertemu dengannya.”
“Katakan apa sebenarnya yang terjadi.”
“Nando masih tetap sama pacarnya sampai saat ini Pi,” kata Kak Eva.