Dari rekaman cctv dari luar terlihat dua orang lelaki mengendarai motor ninja berhenti dan mengawasi situasi terlebih dulu. Terlihat juga beberapa kali melihat pagar. Setelah beberapa lama seorang dari mereka menelepon seseorang,
mereka pergi lagi tidak sampai 20 menit mereka berdua datang lagi membawa semacam peralatan, dan kali ini penampilan keduanya berbeda lagi, satu memakai topi hitam dan masker saat memasuki rumah, dan satu lagi memakai jaket hoodie.
Mereka tahu kalau di dalam rumah pasti ada cctv,makanya wajahnya sengaja di tutupi. Tapi mereka tidak tahu kalau aku juga memasang kamera pengawas di depan pagar,
maka saat melihat di luar aku tahu siapa pelakunya dari motor gede yang di pakai.
“Berani bangat mereka, mengusik rumahku.” Aku mengumpat dengan kata-kata kasar di depan teman Polisi, aku emosi.
“Lu kenal Bro?”
Kedua polisi menatap ku dengan tatapan serius.
“Iya.”
“Berikan alamatnya biar kita bisa meringkus langsung,
bini lu juga tidak ketakutan seperti itu lagi,”kata Beny.
Tidak ingin didengar Melani, aku mengajak kedua polisi bicara di luar,
aku tau jelas semua ini kerjaan siapa, ini pasti ulah Mikha, kedua lelaki itu teman-teman nongkrong Mikha.
Aku juga mengenal kedua anak berandalan itu,
aku baru menyadari satu hal sejak aku di kantor tadi, aku melihat mobil yang selalu mengawasi ke arah ruangan kantorku, kebetulan gorden ruangan ku selalu terbuka, aku membuka tirai gorden nya kalau sudah masuk kantor, aku lebih senang bila melihat suasana keluar kantor.
Tadi saat aku melihat-lihat pemandangan di luar, aku tidak menduga mobil berwarna hitam itu salah satu teman Mikha.
Tadinya aku berpikir hanya seseorang parkir lama
untuk menunggu temannya, karena ia tidak keluar dari mobil, hanya kepalanya yang mengintip dari balik kaca mobilnya.
Sekarang aku baru sadar itu salah satu dari mereka, memastikan aku masih berada di kantor.
setelah mengetahui aku masih lembur, saat itulah mereka bertindak.
“Ben, lu mau tangkapan besar gak? salah satu dari mereka itu pemakai, bahkan pengedar anak pejabat lagi, dan satu lagi dari mereka, orang yang mengintai gue di kantor tadi, itu adalah induknya, namanya Juna.
“ Boleh,mana-mana?eh tunggu…Juna teman Lu?”tanya Beni dengan alis menyengit.