Tidak Ingin keributan semakin besar, Aku ingin membawa Melani berharap cara ini berhasil. Sebab Mikha mulai marah-marah pada Melani dan padaku juga.
“Kamu harusnya yang pergi meninggalkan Nando,gadis kampung!
kamu yang merebut kekasihku, aku yang harusnya jadi istrinya, bukan wanita kampung seperti kamu,”
Mikha menatap Melani sangat tajam
“Mikha… pelankan suaramu. Tidak bisa kamu bicara dengan suara pelan?”
“Aku tidak bisa, aku tidak rela Beb kalau kamu memilih wanita kampung itu daripada aku,”
ucap Mikha dengan suara memburu
“Sebaiknya Mbak itu duduk dan tenangkan diri, karena suara mbak itu semua mata melihat kita,” tegur Melani.
“Kamu diam gadis bodoh! dasar anak kampung,”
mulutnya merendahkan lagi.
“Mikha jaga bicaramu, aku dan Melani datang kesini ingin bicara baik-baik, aku meminta maaf pada kamu Mikha, karena aku lebih memilih istriku saat ini,tapi aku juga minta pada istriku karena aku menjalani hubungan yang salah waktu dulu, setelah kami menikah. Jadi aku dan Melani sengaja bertemu denganmu Mikha. Aku ingin kamu melupakan hubungan kita yang salah, aku yakin kamu bisa mendapat lelaki yang lebih baik dari aku,
karena hubungan yang kita jalani hubungan yang salah, dan melukai hati banyak orang,”
kataku panjang lebar.
Aku berharap Mikha mendengarnya dan melepaskanku.
Tapi sepertinya tidak, omonganku sepertinya masuk ke telinga kiri keluar ke telinga kanan,
terlihat dari wajahnya tidak menghiraukan apapun yang aku katakan.
Ia tersenyum menyeringai, senyum sinis terlihat licik.
“Jangan harap Beb. Orang tuamu mendukungku.
Terlebih Mami mu merestui ku sekarang daripada anak kampung ini,
dia menyuruhku memberinya cucu, karena gadis kampung ini tidak bisa punya anak, kan?”
kata Mikha, tatapan sinis dan sepele pada Melani, terus terang aku tidak menyukai sikap tidak sopan Mikha saat ini.
Dulu ia tidak seperti itu, dulu ia wanita yang lembut dan manis, tapi Mikha yang aku lihat saat itu terlihat seperti wanita yang berbeda.
Matanya penuh dengki dan sumpah serapah, sikapnya merendahkan orang lain dan aku tidak suka dengan gaya pakaiannya yang saat ini.
“Kamu dulu tidak seperti ini Mikha.
Dulu kamu wanita yang lembut dan wanita yang berkelas dalam segala hal,
baik omongan maupun penampilan,”