Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #59

Diujung Kesabaran #59

“Aku malu punya kakak ipar kampungan malu-maluin seperti dia, ngapain dipertahankan kalau tidak bisa memberi cucu untuk Mami, untuk apa?

abangNando, kan anak lelaki satu-satunya anak pertama yang membawa marga, kan? harus punya anak, kalau wanita itu tidak bisa memberikan anak mengapa harus di pelihara lagi,” ucap Arnita, Mami terlihat mangguk-mangguk, mami itu gampang bangat dipengaruhi.

 

“Kamu diam Nita, kamu tahu apa?

Melani itu berusaha, hanya Tuhan yang belum memberi, jangan menghina belum tentu kamu lebih baik dari dia, nanti bisa-bisa kamu kena karma, diaa calon Dokter pasti tahu banyak tentang apa yang mereka hadapi,” kata Kak Eva.

 

Arnita tersenyum mendesis, menatap Melani dengan tatapan merendahkan.

 

“Bukankah dia bisa sekolah Dokter karena menghabiskan uang abang Nando, anak kampung itu tidak akan bisa sekolah dokter dengan biaya mahal seperti itu kalau bukan karena harta Mami yang diplorotin dan memanfaatkan abang, kalau tidak, dari mana dia bisa mendapatkan uang, orang tuanya miskin di kampung.”

 

Pak

 

Papi menampar Arnita lagi, sepertinya otaknya sudah korslet, semua orang sudah menggamparnya karena kelancangan mulutnya, tapi karena Mami selalu membelanya ia semakin lancang dan berani.

 

“Kamu tidak sopan iya, orang yang kamu hina itu Nantulang dan Tulang kamu sendiri, orang yang kamu hina itu keluarga kita.”

 

“Papi kok ikut-ikutan menamparku juga sih?” Arnita menatap Papi dengan tatapan  terkejut.

 

“Jaga bicaramu, jangan aku dengar lagi kamu bicara kasar sama Melani seperti itu, cukup Mami yang berbuat seperti padanya jangan aku sekali-sekali kamu ikut-ikutan menghina lagi, sekarang kamu diam, biarkan kami yang bicara,” suara Papi tegas.

Aku beruntung  memiliki ayah yang baik. Papi bisa membedakan yang mana yang baik dan jahat. Tidak seperti yang mami dan Arnita yang  terpengaruh karena Mikha.

Kalau sudah marah beliau pasti terlihat sangat tegas.

 

Suasana makin panas saat kak Eva berdiri , ingin bicara.

 

“Sekarang aku tanya sama Mami, kapan bapak Veno minta-minta duit sama Mami?”

Kak Eva ikut-ikutan mencerca Mami, Ia tersinggung juga dengan ucapan Arnita yang merendahkan suaminya.

 

“Ha, kok jadi kau bawa-bawa suamimu sih?” tanya Mami bingung, saat Kak Eva ikut marah.

 

“Tadi di bilang si Nita, pak Veno minta –minta duit sama Mami.”

 

“Mami tidak pernah ngomong seperti itu.”  Mami terlihat bingung, entah siapa yang benar dan siapa yang bohong tidak ada yang tahu.

 

Tapi yang pasti semuanya jadi ribut saat ini.

 

“Sudah, sudah mari duduk dan bicara baik-baik.”

Lihat selengkapnya