Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #60

Rumah Tanggaku Diabang Kehancuranl #60

 

Aku tidak tahan lagi mendengar ucapan pedas mami. Aku berdiri menarik tangan Melani.

Tidak tahu mau sampai kapan situasi tidak mengenakkan ini terus terjadi.

 Mami semakin tua bukannya semakin dewasa. Tapi malah tambah mata duitan.

 Bagaimana hubungan kami selanjutnya dengan Melani kalau seperti ini?

 

Mami mendesak untuk segera punya anak, kami sudah berusaha tapi kalau Tuhan belum memberi momongan untuk keluarga kami, memang kami bisa apa?

 

Andai bisa dibuat dari adonan tepung, kami sudah mencetaknya sama Melani dari dulu supaya Mami berhenti menuntut itu terus.

 

“Kami pulang Mi,”kataku pamit.

 

“Jangan kembali lagi ke rumah dengan wanita itu, kamu harus pilih Mami atau Melani,”kata Mami.

 

Rasanya aneh mendengar hal itu datang dari Mami.

Karena ia dulu yang menjodohkan aku dan Melani, tapi sekarang ia ingin kami berpisah karena Melani belum bisa memberi anak, apa sebuah pernikahan yang sakral bisa dipermainkan seperti itu?

 

“Iya Tuhan!ini membuat kepalaku sakit, kami sudah berusaha hanya belum waktunya kataku memijat keningku yang berdenyut makin hebat.

 

Terserah Mamilah,” kataku, malas rasanya berdebat, aku menarik tangan Melani membawanya menjauh dari rumah Mami.

 

Membawanya ke dalam mobil, meninggalkan rumah Mami malam semakin larut, aku baru sadar aku lapar, karena perdebatan panas itu waktu makan terlewatkan.

 

Aku menghentikan mobilku di taman tidak jauh dari rumah Mami, tidak sanggup rasanya menyetir dengan pikiran kalut seperti saat ini.

 

Keluar dari mobil menyalakan satu batang, asap tembakau menyembul di udara, asap itu keluar dari hidung dan mulutku, cara itu bisa menghilangkan kepenatan sejenak di kepalaku, aku merasakan ada gemuruh dalam dadaku yang rasanya ingin meledak atas tuntutan Mami yang tidak bisa kami penuhi.

 

Aku melirik Melani yang berdiam diri menyandarkan kepalanya di jok mobil dan menutup matanya.

 Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Melani saat ini, melihat wajahnya ada beban berat yang dipikul.

 

Masalah yang kami hadapi kali ini aku berpikir kalau ini di luar kemampuan kami dengan Melani, aku sendiri tidak bisa berkata-kata lagi.

 

Habis satu batang membuatku sedikit tenang, masuk lagi kedalam mobil.

Lihat selengkapnya