Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #71

Ingin Memberi Mereka Pelajaran #71

Aku memang lemah. Ternyata perutku kosong, dari kemarin belum diisi apa-apa, saat bangun aku lagi-lagi berakhir di ranjang rumah sakit, aku pingsan setelah melakukan penghancuran besar-besaran di rumah Mami.

Barang-barang antik kesayangan Mami aku hancurkan, aku ingin tahu apa barang antik itu lebih berharga dari nyawa manusia?”

 

Aku ingin tahu apa Mami akan menyinggung barang yang aku hancurkan itu nantinya?

 

Tidak tahu berapa lama aku berbaring di tempat menyebalkan ini, tapi saat buka mata sudah di ranjang rumah sakit dengan infus menggantung di sampingku.

 

‘Setan! Kenapa selalu berakhir di tempat ini sih. Kenapa aku bolak-balik ke rumah sakit, memalukan sekali habis marah-marah langsung tumbang.

 

Entah apa yang dipikirkan keluargaku saat ini, tapi bodo amat, aku harus keluar dari rumah sakit.

Aku harus kabur dari rumah sakit ini.

 

Saat membuka mata, melihat kanan –kiri tidak ada yang menjagaku sepertinya.

‘Baguslah, ini kesempatanku untuk kabur’

 Melihat selang infus masih melekat di tanganku, hanya satu tarikan dan keluar dari kamar perawatan.

Mengintip kanan-kiri aman, tidak ada orang saat mau ke pintu keluar.

 

Aku melihat kak Eva berdiri di meja administrasi, aku terpaksa lewat tangga, entah berapa jam aku terbaring di rumah sakit itu.

 

Tapi hari sudah mulai gelap, untungnya dompetku dan kunci mobil kak Eva di letakkan di atas nakas, jadi aku bisa dengan cepat untuk kabur.

 

Aku sempat kesulitan di buatnya karena aku tidak tahu mobil kak Eva parkir di mana, di lantai parkiran menekan tombol kunci mobil, tidak ada tanda-tanda mobil parkir di sana, hampir putus asa, tapi saat melihat ke halaman bawah, baru terlihat mobil Honda jazz berwarna merah milik kak Eva di parkir di halaman rumah sakit.

 

Lagian, rumah sakit lagi- rumah sakit lagi, memang tidak bisa merawat di rumah apa?

aku merengut kesal, saat turun ke halaman rumah sakit, di mana mobil kak Eva di parkir.

 

Aku terpaksa membawa mobil kak Eva, aku tahu ia akan marah nantinya, selain membawa kabur mobilnya, aku juga melarikan diri dari rumah sakit.

 

Melajukan mobilnya ke arah rumah kami di Depok, aku merogoh ponselku dari kantong mencari nomor Beny, kemarahan ku belum redah, sekalipun aku sudah pingsan.

 

“Halo Bro, gue butuh bantuan lagi ini"

 

“Apa bro, katakan saja, mari ketemu kalau ada yang penting, kebetulan aku libur nie.”

ajak Beny.

 

“Ok, aku putar balik tunggu aku di sana."

 

Biasa yang ingin mengajak ketemuan orang membutuhkan mengajak polisi bertemu, tapi pak polisi yang satu ini, dialah yang mengajakku bertemu, itu dia enaknya punya sahabat polisi.

 

“Eh!? ada apa dengan pakaian itu?” tanya Beny menatapku.

 

“Jangan tanya, aku melarikan diri dari rumah sakit.”

Beny tertawa lepas karena pakaian rumah sakit masih melekat di tubuh ku, di balik jaket yang aku gunakan.

 

“ Biasanya tahanan yang kabur dari penjara, lah… lu kenapa jadi kabur dari rumah sakit?

Lihat selengkapnya