Apa yang aku alami saat ini dan apa yang dialami Arnita, semua orang yang mengenal keluarga kami, pasti bilang karena karma,
Iya mungkin itu benar karena hidup ada istilah ‘Tabur tuai’
Dalam bahasa Batak dikatakan; Ulahon Ma na denggan, na ikkon dapotmu do na denggan
(Lakukan yang baik, maka kamu akan mendapat kebaikan)
Sebab, jika kamu menabur kebaikan maka kamu juga akan menuai kebaikan. Tetapi jika kamu menabur yang jahat, maka yang buruk lah yang kamu petik itulah hukum karma .
Hal itu telah aku terima dan keluargaku terima.
Aku terima karma dari perbuatan ku dulu, mungkin sama almarhum ayah mertuaku, aku juga harus meminta maaf karena tidak menepati janji untuk menjaga Melani, karena telah menyakiti anaknya.
Aku dulu selalu berpikir, tidak akan terjadi apa-apa karena hidup adalah pilihan, aku berpikir, kalau susah menjalani hidup dengan cara satu, gunakan cara yang lain.
Tapi pilihan hidup yang aku pilih menyeret ku ke lubang kegelapan, hingga aku susah mencari jalan keluar, Aku terperangkap di jalan yang aku pilih.
Aku menjadikan narkoba untuk pelarian ku, membuatku melupakan semua masalah, tetapi juga merusak masa depanku.
Tetapi, kata-kata tulangku menyadarkan ku kembali, jika menyesali kesalahan, harus memperbaiki diri, bukan dengan cara merusak, benar kata tulang.
Jika ingin Melani kembali maka aku harus memperbaiki diri dan perilaku.
‘Baiklah … aku akan memperbaiki diri’ aku bertekad dalam hati.
Tetapi tiba-tiba tubuhku terasa pusing, aku meringkuk, tubuh ini mulai menggigil, aku duduk di depan toko yang sudah tutup, dan mulai tidur meringkuk, aku merasakan tangan terasa kaku dan mati rasa.
‘Ok baiklah aku mati’ bergumam dalam hati.