Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #107

Siapa yang Menyuruh Preman #107

Keempatnya di bawa ke kantor polisi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sepertinya mereka akan mendapat penyelidikan yang lebih meluas lagi, mengingat penggeledahan yang dilakukan orang-orang Beny, ditemukannya barang-barang terlarang dalam dasbor mobil.

 

Para lelaki bertampang sangar itu akan mendapat masalah yang lebih besar, dari sekedar disuruh untuk membakar kantorku.

 

Aku sengaja ikut ke kantor polisi untuk mendengar  siapa yang menyuruh mereka melakukan itu, dan apa motifnya melakukan itu di kantorku.

 

“Harus  hati-hati lagi Bro,  bahaya  teror seperti ini,” kata Beny.

 

“Aku belum menemukan Perusahaan yang mereka maksud, aku sangat yakin mereka suruhan seseorang.”

 

“Iya, itu lebih berbahaya lagi,” ucap Beny.

 

“Aku percaya si bodoh Brayen, tidak bekerja sendirian, ada orang yang memanfaatkannya, aku suruh Lina untuk menyelidiki mantan karyawan perusahaan, aku kaget  ternyata mereka semua melakukannya,” kataku kesal.

 

“Parah bangat mantan karyawan lu, apa mereka tidak takut karma atau takut hukum?” Beny memberikan satu botol air  mineral ke tanganku.

 

“Setan tidak takut Karma Pak Beny, orang yang tamak tidak akan pernah merasa takut.”

 

“Eva  bilang lu belum sembuh total, jangan terlalu banyak beban pikiran dulu.”

 

“Bagaimana  tidak dipikirkan Bro? tadi aku hampir jadi daging panggang di kantorku sendiri,” ujar ku geram.

 

“Lu pulang saja, nanti  gue kabarin apa hasil penyelidikannya,” ujar Beny.

 

“Aku   tidak pulang Bro,” ujar ku ketus, aku paling malas di kasihani  seperti yang dilakukan keluargaku dan  seperti yang dilakukan Beny saat ini.

 

Melihatku marah, Beny tidak memaksaku pulang lagi, aku tahu apa yang di lakukan Beny saat ini demi kebaikanku , tetapi aku ini lelaki sejati punya harga diri tidak ingin di kasihani.

 

“Baiklah Bro terserah lu saja,” ucap Beny.

 

Hatiku rasanya sangat sakit, kerja kerasku membesarkan Perusahaan selama bertahun-tahun, kini hancur hanya hitungan satu dua tahun, rasanya tidak bisa di terima, apa lagi orang yang melakukan pengkhianatan itu, orang-orang yang aku percaya selama ini.

 

Bahkan orang yang aku ajak membangun bersama ikut menghancurkannya dan ia memperkaya diri sendiri, dadaku rasanya sakit dan terasa terbakar.

Lihat selengkapnya