Setelah Melani membeberkan rahasia besar antara Mami dan Tante, akhirnya aku paham kenapa kedua kakak beradik itu tidak pernah akur.
Karena pernah juga aku baca dalam satu artikel, tidak semua anak kembar itu saling ketergantungan dan saling menyayangi, tetapi ada juga beberapa kasus mereka saling membenci dan saling bersaing satu sama lain.
Sama halnya dengan kasus Mami dan Tante tidak pernah sejalan, akhirnya aku paham.
“Apa tante sudah pernah membahas tentang perjodohan itu sama kamu? Kapan ? Di mana?” tanyaku mencerca Melani.
“ Pernah ngomong sekali sama aku, saat bicara sama bapak di tolak.”
Aku baru tahu ternyata Melani sudah lama direbutkan mami dan tante, ternyata Melani begitu berharga, lalu kenapa mami dulu mendadak berubah jadi membenci Melani, padahal ia dulu yang meminta Melani jadi menantu? pastilah karena hepeng, takut Melani menghabiskan harta untuk kuliah.
“Terus menurut kamu … kita bagaimana, Mel?” Aku akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, walau aku mengusap telapak tanganku beberapa kali, butuh kerja keras untuk menanyakan itu pada Melani.
“Maksudnya hubungan kita?”
“Iya,” kataku mengangguk pelan.
“Buatku .... abang ya suamiku lah, memang apa lagi?”
“Haa!? T-a-tapi surat yang kamu tanda tangan itu apa ?” tanyaku terbata-bata.
“Iya ampun, Abang tidak tahu? Aku kan saat itu hanya menegaskan ke bou, tetapi yang ku tulis dalam kertas, bukan itu.”
“Memang apa isinya?” tanyaku seperti orang kebingungan sendiri.
“Lah… bukannya abang Nando sudah baca isi dengan jelas?” Melani menatapku dengan kaget.
“Tidak.” Aku merasa semakin bodoh lagi.
“Lucu…ni abang,” ujar Melani tertawa.
“Melani jangan buat aku semakin gila … memang apa isi kertas yang kamu tandatangani itu?” Tanyaku melihat Melani tertawa aku merasa frustasi, karena sejujurnya aku belum membaca kertas yang ditinggal Melani saat itu karena memikirkan sebuah perpisahan aku merasa ingin gila, jadi aku tidak pernah membaca apa isi dalam kertas yang tinggalkan ya.
“Bou kan saat itu memaksaku menandatangani surat izin agar kamu menikahi Mikha, Aku tidak setuju, lalu aku membuat surat pernyataan bermaterai sebelum aku pergi yang isi aku tidak akan pernah setuju kamu menikah dengan wanita itu."
"Lalu apa lagi?"