Dipaksa Menikah Dengan Sepupu

Betaria Sonata L raja
Chapter #133

Kebahagian Kami #133

“Sudah ma, abang Fernando pasti sudah lapar, kita cari makan dulu ya,” ucap Melani menghentikan obrolan Ibu mertua dengan inang-inang yang lewat.

 

Aku Mengangguk, Laeku abang Melani lae

Saut ikut mengangguk

 

Pasukan Bodrex masuk dalam mobil, setelah semuanya masuk dan disusun kaya ikan asin lagi, mobil kita berjalan perlahan.

 

“Putar lagu bang, lagu daerah, aku mau nyanyi,” ucap Melani untuk menghilangkan kejenuhan.

 

“Judulnya apa?” tanyaku.

 

“Mauliatema Tuhan”

(Terimakasih Tuhan)

 

“Ok.”

 

Untuk pertama kalinya bagiku melihat Melani bernyanyi, suaranya ternyata bagus, awalnya menyanyikan lagu bersama ibu mertua. Karena liriknya sangat sedih dan menyentuh, mertuaku malah menangis lagu akhirnya dihentikan.

 

“Kok jadi menangis lagi sih ma? jangan dong, hari ini hari bahagia, nanti mama ikut ke Jakarta sama kami untuk mengantar abang Rudi, ya?”

 

“Toho do inang, boi do hela?”

 

(Benar nak, apa bisa menantu?)

 

“Boi inang.”(Bisa bu)

 

“Tidak ada opung lagi yang mama urus, jadi mama itu sudah bisa pergi kemana-mana, mau ikut kami pun ke Jakarta juga boleh,” ucap Melani wajah mertuaku berbunga-bunga.

 

Karena menurut Neta sejak ia jadi menantu, jarang mamanya pergi kemana-kemana karena Oppung kami, Oppung na reteng atau galak dan selalu melarangnya pergi.

                     *

Hingga akhirnya mobil kami tiba rumah makan khas daerah di tempatnya Pasar Nainggolan, rumah makan di pinggir Danau Toba, pemandangan Danaunya yang indah, ingin rasanya berlama-lama di sana karena di sungguh kan pemandangan yang luar biasa. Danau yang luas dan airnya masih jernih, bahkan airnya dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari.

 

 

Adik –adik Melani terlihat sangat tertib, tidak banyak permintaan, mungkin anak-anak ingin minta hal lain tapi tidak ada yang berani bersuara saat Lae saut bersama kami.

 

Melani mengerti akan hal itu, iya tau adik-adiknya takut dan tertekan, maka, ia yang selalu menawarkan apa-apa pada mereka.

 

“Ok catat di sini apa yang ingin kalian makan dan apa yang kalian inginkan,” ucap Melani tersenyum pada adik-adiknya.

 

“Aku mie goreng siantar kak,” kata Adik Melani yang duduk di bangku SMP.

 

“Ini catat disini, apa yang ingin kalian makan dan apa yang belum pernah dimakan, tapi ingin di makan hari ini, abang Nathan akan belikan,” ucap Melani, mengedipkan matanya padaku sembari tersenyum kecil.

 

'Eee .... Borneng! main mata pula kau samaku, gimana aku gak tambah gemas kan' ucapku dalam hati.

 

Ingin rasanya aku membalas mencubit pipi si Melani, tetapi awak segan, ada hula-hula di sana.

(Hula-hula >Saudara laki-laki dari istri)

 

Lae- lae ku bersemangat mencatat semua yang yang ingin mereka coba makan.

Dalam meja makan alhasil pesanan kami memenuhi meja besar itu.

 

“Bah godang nai on, habis do on?”

Lihat selengkapnya