Pukul setengah sembilan malam Yurisa sudah selesai belajar. Mamanya memiliki aturan jika belajar cukup sampai jam setengah sembilan saja, setengah jam lagi boleh digunakan untuk bermain ponsel atau melakukan kegiatan yang lain. Intinya, jam sembilan gadis itu sudah wajib tidur agar tidak bangun kesiangan.
Suara pintu kamar terbuka membuat Yurisa menoleh ke sumber suara. Mamanya, dengan segelas susu coklat di tangan kanannya. Yurisa tersenyum hangat, menerima segelas susu tersebut.
"Sudah belajarnya?" tanya Jihan lembut.
Yurisa mengangguk sembari meneguk susunya hingga tandas.
"Jangan sampai kecapekan, ya, mama nggak mau kamu sakit." ujar Jihan lagi. Wanita paruh baya itu mengelus rambut Yurisa dengan sayang.
"Iya, Ma."
"Ya udah, sekarang gosok gigi terus tidur."
Yurisa mengangguk cepat kemudian berlalu menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
Setelah menggosok gigi, Yurisa meraih ponelnya yang tergeletak di atas nakas. Ada beberapa pesan dari Kayana yang mengatakan jika besok ia minta diajari materi matematika.
Tiba-tiba terpikirkan oleh Yurisa untuk membuka instagram. Sekedar melihat update terbaru tentang idol kpop. Yurisa memang suka kpop, tapi tidak terlalu akut seperti Kayana yang mempunyai banyak koleski album dan barang-barang lainnya. Paling hanya suka mendengarkan lagunya atau drama-drama. Sudah, sebatas itu saja.
Sekali lagi, tiba-tiba bayangan Dipta melintas di kepalanya membuat Yurisa memiliki niat untuk mencari akun instagram lelaki itu. Tak sampai lima menit. Akun lelaki yang kata orang-orang adalah pacarnya itu sudah ketemu.
Yurisa sempat kaget melihat banyaknya pengikut Dipta. Padahal dari sekian banyak foto yang di upload, hanya ada tiga foto Dipta. Itupun bersama dengan teman-temannya yang sedang berlibur. Kebanyakan foto nggak jelas. Kalau nggak blur ya gelap. Tapi, ada beberapa juga foto ring basket, bola basket, sampai lapangan basket.
Yurisa mengangguk paham. "Jadi dia suka basket,"
Tangannya terus saja bergerak lincah di atas benda pipih tersebut. Membuka komentar satu per satu dari foto yang di unggah cowok itu. Yurisa berdecak sebal, kebanyakan komentar dari cewek-cewek. Meskipun tidak ada yang dibalas tetapi tetap saja Yurisa kesal.
Yurisa melebarkan matanya ketika jari laknatnya tak sengaja menyentuh ikon like pada postingan tersebut. Lebih parah lagi foto itu diunggah sekitar satu tahun yang lalu. Yurisa menjadi keringat dingin. Merutuki kebodohannya sendiri.
"Jempol! Lo kok gede banget!" gerutu Yurisa.
"Tenang, Yur. Dipta pasti nggak sadar. Notifnya setiap jam pasti banyak. Punya lo bakalan ketimbun." ujarnya menenangkan dirinya sendiri.
Tetapi semua sirna ketika Yurisa mendapatkan sebuah notif.
Azkaradipta mulai mengikuti anda.
Azkaradipta : Amatir
Bruk!!
Yurisa terjatuh dari kasur saking kagetnya mendapat notif dari Dipta.
***
Pagi-pagi sekali Yurisa sudah tiba di sekolah. Tujuannya hanya satu, menghindari Dipta. Meskipun biasanya juga jarang bertemu atau bahkan nyaris tidak pernah bertemu, Yurisa harus antisipasi. Mau ditaruh di mana mukanya kalau ketahuan stalking akun instagram milik cowok itu.
Seperti maling, gadis itu berjalan mengendap-endap. Celingukan kesana kemari. Padahal, koridor masih cukup sepi. Hanya ada beberapa orang yang sudah tiba di sekolah. Mungkin tugas piket.