CALL YOU MINE

Fadila Damayanti
Chapter #15

KELAS TETANGGA

"Masa tadi ada yang ngumpetin buku catetan aku mana semua rangkuman ada di sana lagi." suara orang di seberang sana. Mengomel kesana kemari menceritakan kejadian hari ini. 

"Terus?" tanya Dipta terdengar datar. 

"Terus aku pura-pura ngambek, abis itu bukunya baru dibalikin. Salah siapa ngumpetin buku aku." cewek itu mulai mengoceh lagi. 

"Eh, Dip." panggilnya saat Dipta tak menyahut. 

"Apa?" 

"Nggak jadi deh. Hehe.

"Gak jelas." 

Cewek di seberang sana tertawa. "Iya, nggak jelas kaya hubungan kita. Eaaa!"

"Bucin!" 

"Iya nih, aku udah ketularan virus bucin temen-temen." ucapnya dari balik telepon. "Makanya aku mau nularin kamu biar bucin ke aku, hehe.

"Dih," 

"Udah ah, mau tidur. Udah malem." 

"Hm," 

"Bilang apa gitu kek." katanya sebal. 

"Bilang apa?" Dipta malah bertanya balik. 

"Selamat malam atau apa gitu!" 

"Ogah!" 

"Dip—

"Selamat malam Hana." 

Klik. Sambungn dimatikan sebelum orang di seberang sana menjawab. Dipta meletakkan ponselnya di atas nakas kemudian mulai memejamkan matanya. Telepon berjam-jam membuatnya mati kutu harus menjawab seperti apa. 

***

Sejak kejadian ulangan harian tempo hari, Gina semakin tidak menyukai Yurisa. Apalagi ketika Ezra dengan sengaja membela Yurisa di depannya kemarin. Padahal jelas-jelas kalau Yurisa itu bersalah. 

Seperti saat ini, Gina dan Yurisa tergabung dalam satu kelompok untuk mengerjakan tugas kimia. Tetapi dari tadi Gina tidak pernah berbicara kepada Yurisa. Gadis itu seolah enggan menatap wajah Yurisa. Bahkan Lia dan Zelyn juga hanya diam saja, mereka akan berbicara jika butuh. 

"Bagian gue udah selesai." ujar Yurisa kemudian menyerahkan mindmap kepada tiga temannya. 

"Gue sama Lia juga udah." timpal Zelyn sembari menutup kembali bolpion warna yang ia pegang. 

"Lo udah belum Gin?" tanya Yurisa. 

"Eh, Lyn, bantuin gue kasih warna yang ini dong." ucap Gina tak menghiraukan Yurisa. 

"Sini Gin gue aja yang bantu." tawar Yurisa. Membuka jalan untuk berbaikan dengan Gina. Yurisa memang tipe orang yang tidak betah diam-diaman dengan teman.

Gina menatap Yurisa dengan tajam. "Gue nggak minta bantuan lo!" 

Lihat selengkapnya