CALL YOU MINE

Fadila Damayanti
Chapter #29

GOODBYE

Saat ini Yurisa sedang makan malam keluarga. Berhubung malam minggu, Hana pulang ke rumah. Rasanya sudah lama sekali mereka tidak makan semeja berempat seperti ini. 

Hana baru pulang dari olimpiade. Sementara Haris sibuk dengan proyeknya yang ada di mana-mana. Sehingga hanya ada Yurisa dan Jihan biasanya. 

"Pa, besok jalan-jalan, yuk." suara Hana pertama kali sembari meletakkan sendok dan garpunya pertanda ia sudah selesai makan malam. Disusul dengan Haris, Jihan dan Yurisa. 

"Memangnya mau jalan kemana?" Haris melirik Hana yang tampak antusias saat menganjaknya jalan-jalan. 

"Ya kemana gitu, puncak atau pantai. Seru kali ya, pa. Terus nanti kita bakar-bakar. Mantap gak tuh?" seru Hana bersemangat. Senyuman gadis itu sampai melebar hanya karena membayangkan rencananya. 

"Ya boleh aja, sih." balas Haris. 

"Tapi kan Yurisa mau pergi." sela Jihan kurang setuju. Tidak mungkin mereka akan bersenang-senang sementara Yurisa diasingkan ke negara orang atas kesalahan yang sebenarnya bukan salah Yurisa sepenuhnya. 

Yurisa hanya mampu tersenyum kecut. Menelan rasa pahit dalam diam. Batinnya sedikit terluka. Tapi jika Hana bahagia, mungkin Yurisa juga akan sedikit bahagia pula. Dia tidak ingin menjadi egois dengan cara menggagalkan rencana perempuan itu. Apalagi binar mata Hana jelas-jelas menunjukkan jika ia benar-benar ingin pergi berlibur. 

"Ya masa nggak jadi berangkat, kan tiketnya udah siap, ijin dari sekolah udah beres, paspor juga udah jadi." Haris mencoba memberi penjelasan kepada Jihan. 

"Mama, kan besok-besok Yurisa bisa ikut. Kalau sekarang nggak bisa ya nggak apa-apa." rengek Hana seperti anak kecil. 

"Hana, kasihan adek dong." ujar Jihan lagi membuat Hana menekuk bibirnya sedih. 

"Udah nggak apa-apa. Bener kata Hana, besok kita bisa liburan berempat lain waktu." tutur Haris sebagai penengah. 

"Mas," 

"Nggak masalah kok, Ma." Yurisa melempar senyum tulus ke arah Jihan. "Yurisa suka pergi ke Jepang." 

"Tuh kan, Yurisa aja nggak apa-apa." kata Hana. "Lo kalau pergi ke Jepang yang lama juga nggak apa-apa Yur. Itung-itung nyegerin otak karena belajar terus mau nyaingin gue. Kali aja otak lo panas." 

Selanjutnya Hana terkekeh sendiri kemudian mengangkat hari telunjuk dan jadi tengahnya membentuk huruf v. "Hehe. Bercanda." 

Hal itu membuat Haris juga tersenyum kemudian mengelus kepala Hana. 

Jujur Yurisa juga ingin, tetapi dia tidak berani meminta. Jadi Yurisa hanya tersenyum melihat interaksi ayah dan anak itu. 

Semoga nanti papa juga bakalan elus kepala aku sambil bilang, papa sayang kamu. Papa bangga sama kamu. Ujar Yurisa dalam hati.

"Eh Yur, lo putus ya sama Dipta?" tanya Hana terlihat perhatian. 

Yurisa hanya mengangguk sekali untuk menjawab pertanyaan Hana. Padahal memang perempuan itu penyebab Yurisa dan Dipta putus. Akan tetapi Hana malah bertingkah seolah-olah ia tidak tahu semuanya. 

"Berarti Dipta resmi jadi punya gue, kan?" tanya Hana lagi membuat Yurisa tersentak. 

Lihat selengkapnya