Rasanya melegakan setelah menyelesaikan ujian kenaikan kelas. Tinggal menunggu hasil.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap ujian kenaikan kelas berakhir, sekolah akan mengadakan classmeeting. Acara tahunan yang tidak pernah terlewat.
Pembentukan panitia sudah siap. Yurisa si cewek mungil yang kebetulan bertugas sebagai sie dokumentasi bersama Alando dan beberapa orang lainnya.
Biarpun reputasinya jelek di sekolah, tidak bisa dipungkiri jika Alando memang jago fotografi.
Dari pagi sampai menjelang sore, dimana-mana setiap ada Yurisa pasti ada Alando. Sampai-sampai membuat Dipta ketir-ketir melihatnya.
Kalau kata Rian. "Mampus! Sukurin! Kepanggang dah tuh ati!"
Lihat saja, di ujung lapangan sana terlihat Yurisa yang baru datang setelah mengambil gambar bagian lomba memasak, diikuti Alando di belakangnya. Sudah 3 hari classmeeting berjalan, dan mereka tidak pernah melihat Alando membentak Yurisa. Padahal tahu sendiri Alando itu emosian.
Sekali lagi, Yurisa membuat cewek-cewek iri. Apa yang ada di diri Yurisa sampai-sampai ia bisa membuat Alando menjadi lunak.
"Kayaknya dari sini aja dulu, Do." kata Yurisa.
"Bilang aja nggak mau kepanasan." ucap Alando blak-blakan. "Takut bedak lo luntur?"
"Emangnya gue kelihatan pakai bedak?" Yurisa bertanya balik.
Alando memilih tidak merespon, cowok itu sibuk mengambil gambar. Saat ini jadwalnya futsal, nanti setelah jadwal futsal hari ini selesai akan dilanjut dengan basket.
Setelah mendapatkan beberapa foto, Alando mengajak Yurisa untuk pindah. Momotret dari bangku tunggu pemain.
"Duduk di sini boleh nggak ya?" tanya Yurisa.
"Boleh, yang penting anteng." sahut Alando.
Tak lama kemudian futsal berakhir. Digantikan dengan basket. Para pemain sudah bersiap-siap. Termasuk Kemal yang kini menenteng kardus berisi air mineral.
"Semangat Kemal. Jangan sampai angkatan kita kalah sama angkatan adek kelas." ujar Yurisa setengah mengancam.
"Berani berapa?" tantang Kemal.
"Gak berani-berani, aku kentang!" sungut Yurisa.
"Eh, Do, fotoin kita berdua dong!" kata Kemal. Jarang-jarang ia mau foto kalau nggak pas kaya gini. Bagi Kemal, pakai jersey membuatnya semakin berkarisma.
"Sekali." balas Alando cuek.
"Satu, dua, tiga." hitung Alando cepat.
"Ih, gue belum siap!" ucap Yurisa.
"Nggak usah siap-siap. Sama aja." ketus Alando.
Yurisa mencebik kemudian menghampiri Alando. Merebut kamera yang ada di tangan cowok itu.
"Gue aja yang ambil gambarnya." ucap Yurisa kepada Alando.
"Iya," balas Alando mengalah. Dari pada berebut kamera dengan perempuan.
Mata Yurisa bertemu pandang dengan Dipta yang baru memasuki lapangan bersama dua orang lainnya. Yurisa menahan napas. Demi apapun, Dipta berlipat-lipat lebih ganteng.
Dipta mengangkat salah satu sudut bibirnya. Tersenyum tipis ke arah Yurisa.
"Bengong." sinis Alando.
"Iri bilang bos!" seru Yurisa kepada Alando. Membuat lelaki itu mendengus tidak percaya.
"Yur lo tahu gue nggak, sih?"
Yurisa mengangguk. "Alando kan?" tanyanya.