Untuk mempermudah mengingat kenangan apa yang tersimpan di cincin plastik tersebut, Tara memutuskan untuk menggunakannya sebagai mata kalung, karena menurut Tara bentuk cincinnya pun bagus, jadi tak masalah untuk dijadikan mata kalung.
Ketika sedang menyapu halaman kontrakan, Tara melihat sebuah mobil datang dan parkir tepat di kontrakan yang bekum selesai dibangun, dan masih dimiliki oleh orang yang sama, dan nampak keluar seorang perempuan yang perawakannya kurus tinggi, seperti model, dari dalam mobil, sembari melihat-lihat kondisi bangunan yang belum rampung tersebut.
“Calon tetangga baru” gumam Tara, sembari melanjutkan menyapu sisa daun yang masih berserakan di tanah.
“Ada penduduk baru nampaknya?” ujar Hanna
“Masih calon, cuci muka dulu non, jorok banget jadi perempuan, bangun tidur, rambut masih acak-acakan, sudah nongkrong keluar kamar” ujar Tara
“Cewek semua juga, jadi aman” jawab Hanna santai
“Siapa bilang, diseberang sana, kontrakan cowok udah ada yang isi kayaknya, soalnya semalam aku lihat, lampu menyala”
“Kenapa baru bilang, kali saja ganteng, kan bisa didekati, dan kalau mau dijadikan pacar sekalian boleh juga” ucap Hanna sembari bergegas masuk ke kontrakannya.
Tara juga heran, sudah lama kontrakan khusus pria yang jaraknya bersebrangan dengan kontrakan mereka kosong, tapi tadi malam, dia jelas melihat ada satu lampu kontrakan yang menyala, dan itu artinya, ada penghuni baru.
Hanna yang sudah rapi dan wangi, memilih duduk di kursi yang berada di bawah pohon, yang sengaja dibuat oleh pemilik kontrakan untuk bersantai, dan tujuannya adalah menunggu penghuni kontrakan baru tersebut keluar, dan kemudian mengajaknya berkenalan, melihat tingkah laku Hanna, Tara tersenyum sendiri, dan tiba-tiba dia merasa mengingat sesuatu, kenangan masa lalu nya, akhirnya kembali.
Kejadian unik yang sudah lama sekali terjadi, dan Tara ingat, saat itu dia masih kuliah di semester akhir, dan ada anak SMP laki-laki yang sedang di bully oleh siswa lain, dan seingat Tara, dia berada disana, untuk menolongnya, dan anak tersebut kemudian memberikan Tara cincin plastik, yang saat ini ia gunakan sebagai mata kalung, dan kejadian cincin plastik tersebut seingat Tara, terjadi ketika mereka bertemu kembali secara tidak sengaja di sebuah angkot, dan anak tersebut, sudah SMA, karena bisa terlihat dari seragam yang anak tersebut kenakan dan bahkan sebenarnya Tara sudah melupakan kejadian dimana dia sebenarnya tidak perrnah merencanakan untuk menjadi wonder woman bagi anak tersebut.