Newport Harbor
Linda Isle, California- USA
21.00 PM
Usai menyaksikan pertandingan basket antara Phoenix Suns dan Philadelphia Sixers dengan skor akhir 114 yang dimenangkan oleh Phoenix Suns. Membawaku berakhir di sebuah restaurant, sesuai dengan perjanjian kami diawal siapa yang kalah taruhan harus mentraktir makan malam. Walaupun memang kami harus lebih dahulu bersusah payah mengabaikan beberapa Paparazzi yang terus menerus mengikuti kami.
"Menurutmu Harry akan cemburu tidak?" tanyaku seraya menikmati kentang goreng yang baru saja kami pesan.
"Kenapa kau berpikir kalau dia akan cemburu?" ucapnya balik bertanya seraya mengambil alih burger yang ada di atas meja berbentu bundar dihadapan kami.
"Karena aku sudah bersusah payah membuatnya jatuh cinta padaku" jawabku mengakhir memakan kentang goreng.
"Jatuh cinta hanya dalam waktu satu minggu?" ejeknya membuatku berdecak sebal dan melemparinya kentang goreng.
"Memangnya kalau mau membuat Harry jatuh cinta harus menunggu berapa lama hueh?"
"Satu tahun?"
"Dua tahun?"
"Atau berapa?" ungkapku sebal.
"Setidaknya tidak dalam kurun waktu dekat Kendall.."
"Karena aku yakin Harry juga butuh waktu untuk memulai hubungan yang baru" jelasnya sambil mengunyah burger dan juga kentang goreng.
"Apa tidak bisa kau membujuknya Li?" tanyaku memelas.
"Kalau aku orang tuanya mungkin aku bisa Ken" jawabnya dengan ekspresi wajah sungguh-sungguh, membuatku kembali berdeck sebal.
"Astaga, lelaki itu kenapa sulit sekali jatuh cinta sih?!" keluhku.
"Begitulah kalau orang pernah sakit hati..."
"Sulit untuk jatuh cinta lagi" katanya yang juga aku benarkan akan tetapi aku abaikan dengan menikmati burger dan juga kentang goreng milkku.
"Li?" panggilku.
"Hmm" jawabnya.
"Kau sudah punya kekasih?" tanyaku membuatnya terbatuk-batuk dan menyesap cola dengan terburu-buru.
"Kenapa kau bertanya tentangku?" ucapnya balik bertanya.
"Ya aku hanya takut saja berita mengenai kita besok membuat kekasihmu yang justru cemburu bukannya Harry" jelasku.
"Ah begitu.."
"Tidak, kau tenang saja. Kekasihku tidak mudah cemburu terhadap wanita lain" jawabnya berekspresi penuh keyakinan, membuat hatiku sedikit lega karenanya.
"Itu artinya kau sudah punya kekasih?" tanyaku sekali lagi membuatnya kemudian tersenyum dan mengangguk membenarkan.
"Sudah 5 tahun kami bersama.." ungkapnya.
"Wow, sudah lama juga..."
"Kami juga tinggal bersama" jelasnya membuatku kemudian bertepuk tangan dan memilih mengangkat gelas cola, yang lantas diindahkannya dengan ikut menganggat gelas cola.
"Semoga kau sampai di pernikahan" ucapku sebagai doa dan juga ucapan selamat untuknya.
"Semoga kau juga menyusul..." katanya.
"Dengan Harry" sambungku membuat kami pada akhirnya sama-sama tertawa dan menyesap cola masing-masing.
Akan tetapi ketika kami sedang asik mengobrol, Zayn dari arah belakangku menarik baju Liam dan hal itu sontak membuatku menjerit terkejut. Berhasil membuat seluruh orang dalam restaurant yang ramai ini menatap kearah kami.
"Stay away from her!!!" ancamnya yang masih mencengkram baju Liam.
"Zayn cukup!"