Dirty Business

Annisa Fitrianti
Chapter #23

Chapter 23

St. Barts

Saint Barthelemy, Gustavia- USA

08.00 AM

Terbangun dari tidurku, seketika aku rentangkan tangan dan membuka mata lebar guna melihat sekeliling. Tidak kudapati dia disisi manapun, membuatku segera mengubah posisiku menjadi terduduk dan melihat kearah pintu yang sedikit terbuka. 


"Good morning" sapaku begitu keluar dari kamar. 


"Morning, Ken" jawab Kylie yang berjalan kearahku seraya membawa segelas minuman dan sandwich di kedua tangannya. 


"Apa kau melihat Harry?" tanyaku. 


"Tadi aku lihat Harry sedang sibuk dengan teleponnya di deck depan, tidak tau sekarang dimana" jawab Justin seraya menerima gelas yang disuguhkan Kylie. 


"Thank's" ucapku.


Terburu berjalan menuju deck depan dengan kedua tangan yang sibuk menutupi lingerie kimono ku erat erat. Kakiku tidak sengaja tersandung besi penyanggah, sehingga aku terjatuh duduk dan hal itu sontak membuatku berteriak mengaduh.


"Ken, kau baik-baik saja?" tanyanya yang langsung berjongkok memeriksa kakiku. 


"Menurutmu bagaimana?" jawabku ketus. 


"Ayo biar aku bantu" ungkapnya yang membantuku berdiri dari keterdudukkan dan dengan erat aku memegang uluran tangannya.  


"Kau menelepon siapa pagi-pagi begini?" tanyaku sembari melangkah dengan ditatah olehnya. 


"Keluargaku akan tiba siang nanti menggunakan Jet pribadi milik keluarga" jawabnya membuatku lantas berhenti melangkah dan membuatnya menoleh kearahku dengan tatapan bertanya-tanya. 


"Keluargamu punya Jet pribadi?" ulangku. 


"Iya, keluargaku berasal dari kalangan berada Ken.." jawabnya.  


"Kau seorang pengusaha?" tanyaku lebih detail. 


"Aku lebih suka menekuni hobiku daripada mengurus perusahaan milik keluarga" jelasnya seraya tersenyum ramah dan kembali menatahku untuk berjalan. 


Pantas saja ibuku merestui hubungan ini!


"Kenapa kau baru cerita padaku?" cecarku. 


"Apa itu masalah?" ucapnya bertanya balik, membuatku dengan cepat menggelengkan kepala. 


"Keluargamu seorang pengusaha dibidang apa?" tanyaku lagi. 


"Pierce Estate Group, Perusahaan Constraction Real Estate" jawabnya membuatku setengah mati menelan siliva secara kasar.


Sebab, aku mengetahui betul bahwa perusahaan itu adalah perusahaan yang sekarang sedang banyak dibicarakan karena kepopulerannya berhasil membangun real estate mewah di daerah pemukiman elite yang ada di London.  


Menuruti ucapannya untuk terduduk di sofa pajang, sedangkan dia sibuk membersihkan kuku kakiku yang berdarah. Membuat Justin dan Kylie ikut membantu mengambilkan kotak P3K.


"Auuu.." ringisku kesakitan, membuat Harry kemudian meminta maaf dan berjanji membersihkannya dengan perlahan-lahan. 


"Sudah..." 


"Lain kali hati-hati" peringatnya.  


"Dia terburu-buru mencarimu ke deck depan, makanya dia terjatuh" ungkap Kylie yang di benarkan oleh Justin dengan mengangguk setuju. 


"Harusnya kau berteriak namaku saja, pasti aku akan langsung datang" ungkapnya membuatku meninggikan sebelah alis. 


"Tapi kau bukan anjingku, Har" jawabku. 


"Kau menyamakan aku dengan six?" tanyanya. 


"Menurutmu bagaimana?" ucapku balik bertanya, membuatnya dengan cepat mengecup sebelah pipiku. 


"Jangan banyak berprasangka, aku melakukan itu untuk menepati janjiku yang ingin memberikan para paparazzi bonus besar" ujarnya membuatku lantas memutar bola mata malas dan menatap paparazzi di sebarang sana sibuk memotret kami.


Memilih mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan keluarga Harry, membuat semua orang sibuk bersiap di dalam kamar masing-masing. Terutama ibuku yang sedari tadi sudah siap namun tetap sibuk mempersiapkan jamuan makan siang, serta mengurus kamar untuk keluarga Harry. 




Lihat selengkapnya