St. Barts
Saint Barthelemy, Gustavia- USA
11.00 AM
Menikmati pemandangan di temani dengan semilir angin laut yang kian berhembus menusuk permukaan kulit. Membuatku enggan berpindah dari pangkuan Harry. Sehingga sekali lagi kami membiarkan para paparazzi mengabadikan kebersamaan kami siang ini.
"Guys, come on" ajak Karl, ayah Harry.
"Kami akan menyusul Karl" bantah Harry yang memanggil Karl tanpa sebutan ayah, membuatku menatapnya lekat.
"Baiklah" jawab Karl yang lantas berjalan meninggalkan deck depan dan memberikan kami waktu sebentar lagi sebelum makan siang bersama.
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Harry.
"Kamu memanggil Karl dengan namanya?" jawabku dengan kembali memberinya pertanyaan.
"Benar..." akunya.
"Bukankah memanggilnya dengan sebutan Dad akan jauh lebih sopan?" saranku, membuatnya berdengus seraya tersenyum remeh.
"Aku pikir, kita membutuhkan waktu yang panjang untuk membahas tentang keluargaku" jawabnya seraya menggenggam erat sebelah tanganku.
"Baiklah, aku pastikan lain waktu kita akan membahas tentang keluargamu" ungkapku membuatnya tersenyum dan mengangguk setuju.
Bangkit dari pangkuannya, aku pun lantas mengambil handuk untuk dirinya dan juga untukku. Kami sepakat memilih masuk menuju meja makan dimana semua orang sudah berkumpul untuk segera makan siang. Akan tetapi, sosoknya di ujung sana berhasil membuat langkahku terhenti.
"Gemma?" gumamku pelan.
"Kendall?" panggilnya yang nampaknya juga terkejut akan kehadiranku di yacht ini.
"Kau..?" tanyaku mengantung, karena dia dengan cepat menjawab.
"Aku adiknya Harry. Kau?"
"Aku tunangan Harry..." jawabku membuatnya berjalan cepat kearahku dan memberikan kecupan dipipi kanan maupun kiri.
"Astaga, aku benar-benar kehabisan kata-kata" ungkapnya.
"Ayo duduk, duduk. Kita makan siang bersama" ajak ibuku yang berjalan menggandeng Gemma, sedangkan Harry melingkarkan tangannya dipinggangku dan mengajakku untuk mengikuti langkah ibu dan Gemma.
"Hi Gem..." sapa Emma yang menghadiahi Gemma dengan kecupan dipipi kanan dan kiri.
"Grand ma, maaf aku terlambat.." tuturnya penuh sesal.
Setelah satu persatu menyambut kedatangan Gemma, kami pun beralih membahas mengenai dimana tempat acara penikahan aku dan Harry akan berlangsung. Dan kami telah sepakat memilih tema garden party, di London secara tertutup.
"Aku akan menghubungi wedding organizer kenalanku untuk membantu kalian menurus keperluan pernikahan, bagaimana?" tanya ibuku begitu atusias.
"Thank's Mom, tapi aku dan Harry sudah sepakat untuk mengurus segalanya sendiri tanpa campur tangan siapapun. Lagi pula, pernikahan kami hanya sederhana dan di hadiri oleh orang terdekat saja" jelasku membuat Diane ibu Harry tersedak minumannya.
"Walaupun sederhana, kalian tidak akan mungkin bisa mengurusnya hanya berdua. Aku kenal bagaimana anakku ini Ken" sela Diane, membuat Harry menggaruk pelipisnya.
"Harry tipe orang yang ingin semuanya cepat beres Ken. Kau pasti akan kebingungan sendiri nantinya" sambung Emma, nenek Harry.
"Setidaknya, pesta pernikahan kami nanti akan sesuai dengan pesta pernikahan impian Kendall" sela Harry seraya menggenggam erat tanganku, membuatku mengangguk dan tersenyum antusias.
"Baiklah, baiklah.. terserah bagaimana kalian saja" jawab ibuku yang akhirnya mengalah dan mendapat anggukkan persetujuan dari Diane dan seluruh tatapan anggota keluarga.