DISFORIA NASIB

choiron nikmah
Chapter #1

Nyanyian Pemanggil Hujan#1

Pagi hari yang cerah setelah hujan badai di malam hari, aku membuat ramuan untuk menyempurnakan sihir baru ku yang akan membuat diriku semakin kuat. Kekuatan yang akan membuatku menjadi tak terkalahkan. Kekuatan ini akan mengantarkanku pada kebebasan mutlak. Aku yakin, ramuan ini akan membuat ke sembilan segel di tubuhku yang tersisa ini akan hilang.

Hilangnya semua segel ku, adalah langkah awal untuk menuju kebahagiaan akan kebebasan mutlak yang aku impikan. Aku akan pastikan Raja Kurt menerima balasan atas perbuatannya. Aku akan mengalahkan Sherpenita, aku akan menghadiahi dia kehidupan, karena bagaimanapun juga, dialah yang membuatku kuat dengan menghancurkan inti hatiku. Akan ku buat dia hidup seolah mati, menjadi budak ku seumur hidup. Bahkan, tak kan ku biarkan malaikat kematian mendekatinya. Aku hanya ingin dia hidup untuk melihatku hidup yang sebenarnya.

Setelah seribu purnama berlalu, akhirnya aku berhasil. Setelah kegagalan ku yang ke seratus dua puluh tiga kali, ramuan ini berhasil tercipta dengan sempurna. Kekentalan sempurna, aroma yang pekat dan warna hijau lumut yang cantik. Semua ciri bahwa ramuan ku berhasil dibuat dengan sempurna. Tinggal langkah terakhir, yaitu uji coba ramuan.

Keberhasilanku yang patut aku banggakan ini, tentu saja karena aku berhasil menemukan bahan-bahan yang tepat untuk ramuanku. Misalnya, jantung katak perawan tua, darah Troll, sisik naga merah dan rambut Kelpi. Semua bahan itu benar-benar sulit sekali didapatkan. Bahan yang bahkan yang jarang sekali ada, beberapa diantaranya harus bertarung mempertaruhkan nyawa. Namun, semua itu sepadan dengan khasiat yang didapat.

Ada beberapa bahan yang butuh waktu lama untuk mendapatkannya. Misalnya saja, jantung katak perawan tua. Aku dapatkan dari katak bernama Meldi. Aku mengubah diriku menjadi katak dan hidup sebagai katak di rawah Shrek. Aku hidup bersama para katak menari dan bernyanyi lagu hujan.

Sekarang pun, aku masih mengingat lagunya, “Hujan... hujan datanglah... basahi kami, berkati kami. Hujan... hujan datanglah... ku persembahan melodi indah. Basahi kami, berkati kami...” Ku senandungkan dengan riang lagu hujan sembari menunggu air mendidih. Semua bahan harus dimasukkan ke dalam kuali saat airnya sudah mendidih. Jika lagu ini dinyanyikan oleh bangsa katak, hujan pasti akan datang dengan lembut. Tapi, jika bangsa katak nenyanyi dengan perasaan panik dan marah, maka hujan deras, badai dan petir akan datang menghujam bumi.

Lihat selengkapnya