"Halo, bisa bicara dengan Tanja?"
"Halo, Dita ya?"
"Eh, Tan. Kukira Mamamu."
"Mamaku sedang keluar, arisan."
"Oh. Kamu sudah kerjakan PR?"
"Belum. Tadi menampung aspirasi rakyat, eh sahabat," jawab Tanja sambil tertawa.
"Siapa?"
"Rahasia,"
"Pakai rahasia segala,"
"Karena urusannya pelik, Dit."
"Sangat pelik?"
"Ya, setidaknya menurutku begitu,"
"Oh,"
"Cuma 'oh'?"
"Harusnya?"
"Kamu tidak bertanya aspirasinya apa?"
"Kalau bukan urusanku kenapa aku harus mau tahu?"
"Ck... ya sudah. Eh, tapi aku boleh bertanya?"
"Tanya apa?"
"Kalau ada seorang ibu yang sering bersikap tidak baik kepada anaknya, dan anaknya bertanya sikapnya sebaiknya bagaimana kepada ibunya, kamu ada nasihat bagus?"
"Kamu kenal betul siapa anaknya?"
"Ya, kenal baik."
"Kamu kenal betul ibunya?"