Diuji Calon Bapa Mertua 3
Aku pun menghampiri bapakku, di belakang rumah yang sedang asyik, memberi makan ayam dan burung, peliharaannya.
"Pak di panggil mamah, katanya ada tamu, yang ingin bertemu dengan Bapak," kataku.
Bapak menjawab dengan singkat, "iya."
Kami berjalan beriringan menuju ruang tamu.
Setibanya diruang tamu kami mengambil tempat duduk masing-masing.
Dan pembicaraanpun dimulai, sambil menatap dua orang tamu di hadapannya.
"Ada keperluan apa, Bapak dan nak Denis datang ke sini?" tanyanya.
"Begini pak, anak saya Denis mau meminta anak Bapak, untuk jadi istrinya, apa Bapak berkenan, memberikannya?" tanyanya, sambil menunjuk anaknya yang duduk di sampingnya dengan jari jempolnya.
"Kamu kerja gak?" tanya Bapak pada Mas Denis, dan menatapnya.
"Alhamdulilah, iya pak?" sahut Mas Denis, menatapnya sekilas dan menunduk.
"Dikantor atsh di bidang apa?" tanya Bapakku lagi, seolah menyelidiki.
"Saya kerja dikantor tapi hanya sebagai OB" jelasnya.
"Apa itu, saya gak mengerti?" jawab Bapakku, binggung.
"Tukang suruh kalau bahasa kitanya pak," sahutnya, menjelaskan.
"Ohh...,"gumamnya, pelan.
'Maaf gajinya berapa?' sambungnya, lagi.
"Gak banyak, hanya 2 juta, UMR pak" jawabnya, menjelaskannya.
"Sanggupkah nantinya mencukupi anak saya?" tanyanya, seolah ragu.
"Insyaallah?" jawabnya, meyakinkan.
Hening sejenak karena berasa suasana jadi tegang, tiba-tiba Ibu berkata.