Divisi 35

Rains Peter Aro
Chapter #5

Yudha

Di dampingi Sisi, monyet perempuan bertubuh tinggi besar, yg bertugas sebagai sopir, Yudha bergegas menuju ke Stasiun Keraton. Tapi baru 10 menit mereka meninggalkan Praetoria Keraton, mendadak Monyet perempuan yg mengenakan seragam militer itu menyerahkan kendali kemudi pada Zhìneng, Kecerdasan Buatan yg terpasang didalam dashboard mobil.

“Eh? Kau jadi pemalas sekarang” Pemuda tampan berambut cepak itu menoleh kearah Sisi sambil mencibir. 

“Gak gitu Senior, Sisi kehilangan fokus” Sisi menyilangkan tangan didada, Zhineng sudah sepenuhnya mengambil alih kendali, dia bisa santai menikmati pemandangan diluar.

“Kenapa?” Yudha sedikit memiringkan kepalanya kekanan.

“Gimana bisa fokus kalau sudut mata Sisi selalu melihat judul buku yg Senior baca!” Sisi berkata dengan nada sebal.

“Lho, ada yg salah dengan judul novel ini?” Yudha menutup buku hologram semi transparan ditangannya, dengan gaya berlebihan dia menyodorkan sampul buku virtual dengan judul ‘Aku Dihamili CEO Ganteng Yang Ternyata Adiknya Omku’ kearah si monyet tentara.

“Menjijikkan!” Sisi melengos sambil pura-pura muntah. 

“Jangan menilai buku dari judulnya. Gak masalah kalau judulnya hancur, yg penting isinya mempesona. Itu namanya mutiara tersembunyi. Harta yg terpendam!”

“Tetap saja, menjijikkan!” Sisi masih sewot.

"Ah,kau tak paham seni" Yudha menggelengkan kepala sambil mengibaskan tangan kirinya.

Obrolan terhenti saat terdengar panggilan masuk di HP Yudha. Personel TIGALIMA itu melihat kearah perangkat mini ditangannya dan mengetuk dua kali monitornya. Sepersekian detik kemudian, buku hologram menghilang dan muncul layar virtual 12 inchi yg melayang beberapa centimeter didepan Yudha dan Sisi.

“Eh, hallo Sisi, apa kabar?” Sesosok gundul berkulit pucat tersenyum ramah dan melambaikan tangan kearah Sisi.

“Siap, Senior Gunnart” Sisi membetulkan posisi duduknya, punggungnya tegak lurus bagai pohon Papulin.

"Uhm, nyantai saja, jangan tegang" Si android botak tersenyum ramah.

“Oiii, bang Gunarto! Kau merindukan aku?” Canda Yudha.

“Juniormu bikin ulah di Stasiun Adilaga” Gunnart menggerakkan tangannya, tampilan dirinya mengecil dan muncul layar baru berisi rekaman video Sandra menghancurkan robot pekerja. Yudha dan Sisi saling berpandangan sejenak melihat aksi brutal Sandra. Tapi sesaat kemudian Sisi geleng-geleng, dia tertunduk malu melihat aksi heboh dua ekor monyet bergantian menendang kepala robot.

“Ehem.. Jangan terlalu dipikirkan, Sisi. Mereka masih remaja, anak-anak seusia mereka suka bertingkah aneh” Gunnart mematikan layar video, tampilan dirinya kembali memenuhi layar virtual.

“Siap, Senior! Sisi akan cari dua bocah nakal itu”

Lihat selengkapnya