Do I Know You?

Isabel J
Chapter #2

1

RUANGAN itu sudah sepi sejak beberapa menit yang lalu. Namun ada satu sudut yang lampunya masih menyala menandakan masih ada orang di ruangan itu. Ya, benar, seorang gadis yang mengerjakan laporan di meja belajarnya. Sungguh, ia orang yang sibuk.

Lia Jay duduk di kursi putar itu sambil merenggangkan tangannya ke atas, dan mengerutkan dahinya begitu mendengar ponselnya yang tergeletak di meja berdering.

"Kau tak mengangkatnya?" Tanya seorang gadis berambut pirang emas sepanjang bahu, bermata biru tua, dan berusia satu tahun lebih tua dari Lia. Namanya Henny. Mereka bertemu saat pendaftaran masuk kuliah. Henny bisa saja cuek, namun di sisi lain ia begitu peduli dengan temannya yang satu ini. Saat hangout, mereka terlihat seperti anak remaja yang berada di pertengahan masa SMA. Kenyataannya, mereka telah memasuki jenjang kuliah semester ke dua. Tak hanya itu, keduanya juga tengah bekerja paruh waktu di Café milik keluarga Henny. Sungguh disayangkan ia menolak tawaran untuk bekerja di perusahaan ayahnya.

"Kau yakin belum mau pulang? Lihat sekarang jam berapa."

"Woah.. chill.. 5 more minutes."

"Serius? Ku sama sekali tak percaya 5 menitmu.. Tuh, Pick up the phone," gerutu Henny.

Lia pun menjawab panggilan masuk dari hpnya yang telah berdering 3 kali berturut-turut dari nomor yang sama. Nada dering itu sungguh mengganggu.

"Hello"

"Wahh.. Apa kabar, Li? How's Japan?" kata orang tersebut di balik telepon.

"What do you want? Aku sibuk— Lebih dari itu, ini siapa ya? Maaf ya, anda mengganggu," jawabnya dengan nada ketus.

"Don't you miss me?" tanya orang tersebut pada Lia.

Lia terdiam sejenak..

"S-si—" cobanya untuk bertanya.

"Lagi di mana?"

"Ha?"

"Baiklah, hubungi aku kembali saat kau sudah di rumah," lanjut pria itu memotong perkataan Lia. Lalu menutup panggilan itu setelahnya.

OK, ini lebih aneh lagi. Orang ini berbicara seolah-olah ia benar-benar mengenalku.

"Sudah 5 menit kan? Yuk!" tanya Henny hingga membuat Lia terbangun dari pikirannya.

"Iyaiya sabar.. Aku juga sudah lelah melihat layar ini.."

"Hah. Baru sadar? Whatever, hurry up." kata Henny sambil menyunggingkan senyum tipisnya.

Drrrrt! Drrrttt! Kini ponselnya kembali bergetar dan lagi-lagi dari orang yang sama.

Lihat selengkapnya