Flo termangu di tempat ketika Meera bertanya.
“Aku… dari dalam hutan,” gadis itu menjawab sedikit kagok. Aduh, kenapa tiba-tiba ada Meera dan Sally, batinnya.
“Kau seharian berada di dalam hutan?” tanya Sally, pandangannya tertuju pada hutan yang berada di belakang punggung Flo.
“Ya...” Jawaban Flo menggantung cukup panjang di udara, membuat Meera memicingkan mata kepada gadis itu.
“Kau menemukan sesuatu?” Owen tiba-tiba muncul di sebelah Flo. Cowok itu keluar dari sisi hutan yang lain dan langsung bertanya, sama sekali tidak menyadari kehadiran Meera dan Sally yang berada beberapa kaki di depan Flo.
Siang ini, Owen dan Flo pergi memeriksa wilayah sekitar danau. Mereka mengawasi danau selama satu jam, tetapi tidak melihat apapun karena hari masih terang dan anak-anak juga masih bermain di dalam air. Apapun yang mereka cari tidak akan menampakkan wujudnya. Owen sempat mencari di internet apa saja yang bisa memancing Nessie untuk muncul ke permukaan, namun hasilnya nihil. Sempat terpikir untuk memancingnya dengan ikan-ikan yang banyak, tetapi di danau memang sudah banyak ikan. Di dekat hutan, mereka berdua memutuskan untuk berpencar. Siapa tahu menemukan suatu petunjuk secara terpisah.
Flo melirik was-was ke arah Meera dan Sally sebelum menjawab Owen. “Tidak…”
“Kalian berdua sedang mencari apa?” Sally bertanya lagi.
Pertanyaan itu langsung menyadarkan Owen bahwa dirinya dan Flo tidak sendirian.
“Kami habis jalan-jalan,” Flo menjawab dengan tenang.
Owen terlihat kikuk ketika menjawab. “Ya.” Ia melirik telapak tangannya. “Aku mengumpulkan beri-beri.”
Sally dan Meera berpandangan, alis mereka tertaut.
“Jadi, kalian menghilang sepanjang hari karena menjelajah berdua?” tanya Meera, menunjuk Flo dan Owen secara bergantian.
Ada jeda sesaat sebelum Flo dan Owen menjawab. “Ya.”
Lengang sejenak, lalu perut Owen tiba-tiba berbunyi.
“Oh, ya!” Flo berseru. “Aku dan Owen belum makan siang. Perutku juga lapar. Kami keasyikan menjelajahi hutan.”
Flo berjalan melewati ketiga temannya. Melihat Owen tidak bergerak, ia menarik cowok itu. “Kami mau makan dulu!”