Yerin duduk seorang diri di Gelateria della Frutta, menunggu seseorang. Ia sedikit menyesali keputusannya datang terlalu cepat karena ia sudah di tempat itu sekitar 45 menit, bahkan ia sudah menghabiskan 3 scoop gelato. Ponsel Yerin bergetar dan ia langsung menyambar benda itu dan menekan tombol hijau di layar.
"Aku sudah di dalam, kau di mana?" tanya seseorang di seberang.
"Aku di lantai 2. Kau naik tangga lalu belok kanan," jawab Yerin dan panggilan itu berakhir.
Yerin melambaikan tangan begitu melihat Arth agar laki - laki itu tidak sulit mencari mejanya. Arth menarik kursi di seberang Yerin lalu bertanya, "Kau sudah lama menunggu?" Yerin menggeleng pelan menjawab pertanyaan Arth. "Aku pesan dulu ya. Serius, di luar panas sekali. Sepertinya aku bisa menguap jika berada di luar lebih lama lagi," kata Arth yang di respon dengan tawa pelan Yerin.
Arth kembali ke mejanya dan meletakkan 2 mangkuk gelato dan memberikan salah satunya pada Yerin. "Sebenarnya aku sudah makan 3 scoop gelato tadi tapi aku tidak akan menolak gratisan." Yerin mulai menyendok gelatonya dan Arth tertawa mendengar ucapan Yerin tadi. Arth mengamati wajah perempuan di depannya. Sepertinya lebih parah dari yang kubayangkan, pikir Arth. Wajah Yerin tampak sangat 'tidak seperti biasanya', lingkaran hitam samar - samar terlihat di bawah kedua mata Yerin, mata dan wajahnya sedikit bengkak.
"Hey, kau baik - baik saja?" tanya Arth membuka pembicaraan.
"Hmm, tidak. Aku tidak sedang baik - baik saja, Arth. Aku sangat menyedihkan," jawab Yerin lesu.
"Kau memintaku ke sini, ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?"
"Lebih tepatnya ada yang ingin aku tanyakan," kata Yerin sambil meletakkan sendok di mangkuk.
"Well, okay, apa itu?" Arth mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada Yerin.
"Ceritakan padaku tentang Kyle dan perempuan. Semuanya," pinta Yerin.
Is she alright? Apakah yang terjadi jauh lebih rumit dari ekspektasiku? Aku sangat khawatir padanya dan pada Kyle. Arth berpikir sejenak sebelum mulai menceritakan tentang hal yang diminta Yerin.
**********
Aku pertama kali bertemu Kyle ketika tahun pertam kuliah, lebih tepatnya ketika orientasi kampus. Kami duduk sebelahan ketika acara penyambutan mahasiswa baru. Ya, kami ternyata satu fakultas, hanya berbeda jurusan saja. Dia teknik sipil dan aku arsitektur. I thought that we're a perfect combination for work hahaha. Kami selalu keluar makan siang bersama, hang out di akhir pekan bersama. Sama seperti kebanyakan mahasiswa pada umumnya.
Tahun kedua kami harus memilih salah satu club yang ada di kampus. Aku mengajaknya bergabung di club olahraga tapi dia lebih memilih ikut club fotografi. Tak lama setelah kegiatan club berlangsung, dia mengenalkan ku pada Clara. Mereka saling kenal di club fotografi. She's nice and pretty. Setelah itu kami sering menghabiskan waktu bersama.
Selama tahun kedua kami beberapa kali jalan - jalan ke luar kota di akhir pekan, jika ada libur panjang kami menginap. Kami banyak mengunjungi daerah pedesaan. Selain karena suasananya meneyangkan, di sana banyak spot foto yang bagus jadi ketika kembali dari berlibur, Kyle dan Clara selalu mempunyai stok foto bagus untuk ditunjukkan di club.
Tahun ketiga kami berjalan seperti biasa, hanya mungkin kami semakin sibuk karena harus mulai mempersiapkan tugas akhir. Mungkin saat itu hanya aku yang mengurangi waktu hang out kami karena aku memiliki banyak maket untuk dikerjakan. Maket - maket itu tidak akan selesai dalam waktu semalam. Jadi sering kali ketika Kyle dan Clara mengajakku keluar di akhir pekan, aku menolaknya.
Ya, mungkin itu semua berawal dari sana. Kau tahu lah, apa yang terjadi ketika seorang laki - laki dan seorang perempuan menghabiskan banyak waktu bersama. Aku adalah golongan orang yang percaya ungkapan 'tidak mungkin seorang laki - laki dan seorang perempuan hanya bersahabat tanpa memiliki perasaan lebih terhadap satu sama lain'. Kepercayaanku terbukti!