Jakarta, 27 Mei 2019
Yerin duduk di samping Kyle yang sedang berkutat dengan ponselnya lalu ia menunjukkan chat dari Rina pada Kyle. "Teman kantorku mengajak makan siang besok. Kamu ada rencana mau pergi - pergi tidak?" tanya Yerin kemudian. Kyle berhenti mengetik lalu mengalihkan pandangannya pada Yerin lalu menjawab, "Hmm aku tidak punya rencana apa - apa, jadi ayo bertemu teman - teman kantormu. Kau pasti merindukan mereka."
Sesaat kemudian Kyle kembali berkata, "Oh ya, tadi Arth mengirim pesan, dia tanya kapan aku akan kembali ke Roma. Aku belum menjawabnya."
"Kenapa? Kau akan pulang tanggal 31 atau tanggai 1 kan?"
"Ya memang, tapi aku ingin memastikan satu hal dulu sebelum pulang."
"Apa itu?"
"Hmm, bagaimana ya mengatakannya," ujar Kyle ragu, "kau mau ikut aku kembali ke Roma?"
Yerin tertegun mendengar pertanyaan Kyle. Melihat reaksi Yerin, Kyle segera berkata, "Kau pikirkan saja dulu. Beri tahu aku sebelum aku kembali ke Roma. Aku harap kau mau ikut, tapi aku akan hargai apapun keputusanmu." Yerin tersenyum masam lalu mengangguk pelan, kemudian ia beranjak dari tempatnya.
**********
Jakarta, 28 Mei 2019
"YERINNN!!!!" Rina berteriak dari jauh seraya berlari menghampiri Yerin yang baru turun dari eskalator. "Sumpah gue kangen banget sama lo. Padahal lo perginya belum lama - lama banget. Kantor sepi banget ga ada lo. Mas Yanu jadi ga ada temen debat tuh," ujar Rina bersemangat lalu memeluk mantan koleganya di kantor.
"Hahaha harusnya lo gantiin gue jadi temen debat Mas Yanu lah. Eh, yang lain mana?"
"Wah, mana bisa gue. Emang lo doang ratu debat di kantor mah. Mas Yanu sama yang lain udah duluan sih tadi, gue bilang ke mereka gue mau nunggu lo. Eh, by the way, itu cogan yang sama lo siapa?" tanya Rina ketika menyadari ada Kyle yang hanya diam sambil tersenyum di belakang Yerin.
"Oh, nanti gue kenalin sekalian sama yang lain aja. Yuk, tar si Mas Yanu ngamuk - ngamuk kalau nunggu kelamaan."
Semua peserta makan siang hari itu yang merupakan anggota tim Mas Yanu sangat antusias ketika Yerin sudah bergabung dengan mereka. Semuanya sangat antusias untuk mendengar cerita Yerin selama di Roma. Fesya, salah seorang yang paling lama bekerja di tim Mas Yanu selain Yerin dan Rina, meminta semua orang untuk diam lalu ia berkata, "By the way, itu pacarnya ga dikenalin ke kita, Yer? Kayanya dia bingung tuh dari tadi kita ketawa - ketawa kenapa."
Saat itu juga semua mata tertuju pada Kyle yang memang duduk di bangku paling ujung di sebelah Yerin. "Kenapa mereka liatin aku?" tanya Kyle pada Yerin, setengah berbisik.