Don't Call Me Angel

Annisa Syakirah
Chapter #2

Pricil Edelson Angel

"Aish gabut banget gila." ucap seorang gadis yang sedang telentang di atas tempat tidur. Dia menggerutkan dahinya sambil menggerutu ke arah layar HP yang sedang dia pegang.

Sambil memasang ekspresi kesal dia mengangkat benda pipih tersebut tinggi tinggi kemudian melepaskannya persis di samping kepalanya. Untung saja benda itu tidak mendarat di wajahnya, karena wajahnya bisa memar akibat tercium ujung HP yang keras.

Gadis itu menghembuskan napas untuk kesekian kalinya. Entah apa yang ada di pikirannya, tapi yang pasti dia merasa sangat bosan. Di dalam kamar berukuran 4×4 meter ini dia hanya tergeletak di atas tempat tidur. Rebahan lebih tepatnya. Tidak ada kegiatan berarti yang dia lakukan selain bermain HP sampai lupa waktu.

Beberapa menit kemudian gadis itu memutuskan untuk mengganti posisinya menjadi duduk dan mulai merenggangkan otot-otonya yang kaku. Ia mengusap wajahnya pelan kemudian mendekatkan hidungnya kearah badan untuk mengendus seperti apa aroma badannya saat ini. Apakah bau atau sangat bau.

Uhuk uhuk.

Gadis itu terbatuk setelah mencium aroma tidak sedap dari badannya. Jelas saja sekarang sudah pukul 14.00 dan dia belum membersihkan badannya sama sekali.

"Badan gue bau banget. Mau mandi, tapi males." gerutu gadis itu lagi. Tingkat kemalasannya saat ini sedang berada di puncak. Biasanya dia adalah gadis yang rajin dan sangat mementingkan kebersihan. Namun, berhubung ini adalah hari minggu semua hal itu terlewat begitu saja.

"Mandi, enggak, mandi, enggak, mandi ga, ya? tapi males banget gimana dong?" tanya gadis itu kepada dirinya sendiri. Dia sedang menimang nimang apakah harus mandi atau tidak. Memikirkan hal tersebut saja membuatnya pusing seakan sedang berhadapan dengan keputusan yang sulit.

"Ayo Pricil lo harus mandi! biar wangi badan lo kecium sampai keluar kamar." setelah selesai mengumpulkan niat akhirnya dia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi yang terletak di pojok ruangan.

Lihat selengkapnya