Tuhan sengaja menciptakan senja, lalu menempatkannya di tempat yang tinggi. Agar kita semua memahami. Bahwa sesuatu yang indah, terkadang hanya bisa dikagumi, tanpa bisa dimiliki.
-Someone-
🥀
Seorang gadis terlihat berjalan menyusuri lorong kelas yang sudah ramai. Dengan senyum yang terus terpancar, dan aura kehangatan yang menyeruak dalam wajahnya, membuat siapapun yang melihat tak tahan untuk minimal menyapa.
Tania. Gadis dengan manik coklat terang yang serasi dengan rambut lurus sepunggungnya yang seringkali digerai indah.
Ia adalah salah satu murid di Johnson High School. Salah satu sekolah swasta bergengsi milik keluarga Johnson.
Ia kurang tau asal usul sekolahnya bagaimana. Yang pasti, kini ia adalah salah satu muridnya. Dan, kata teman-teman, ia harus merasa bangga dengan semua itu.
Kenapa? Pasalnya, bukan hanya soal harga yang fantastis. Tapi, dilihat dari prestasi akademik dan nonakademik yang harus sangat-sangat perfect. Menjadikan sekolah ini sekolah unggulan yang mendapati piala dan penghargaan sepanjang tahun.
Tania memasuki kelas X MIPA 3. Kelasnya. Kelas dengan banyak orang baik. Itu yang selalu ia katakan.
"Halo zeyenk!" Fedrick salah satu teman dekat Tania, mendekap erat tubuh mungil gadis itu.
Tania tampak menggerutu "Fedrick! Aku baru nyampe tauuu! Lepasin!"
Fedrick terkekeh melihat Tania yang tampak sebal dengan bibir yang di majukan beberapa senti.
Minta dicium nih anak. eh? Fedrick menepis pikiran kotor yang bersemayam di kepala nya. Bisa gawat kalau ia sampai kelepasan.
"Tanul! Aku mau liat tugas kamuuuu, boleh ya? Yayaya?" Misya, yang juga teman dekat Tania, tampak mencubit-cubit pipi Tania gemas.
"Ukh! Tania! Bukan Tanul!" lagi, bibir Tania tampak mengerucut lucu, lantas, mengeluarkan buku tugas miliknya, dan diserahkan pada Misya.
Yah, seperti inilah keseharian Tania disekolah. Ramai, berisik, dan penuh tawa. Ia sangat bersyukur dipertemukan dengan teman-teman yang sangat baik padanya.
Tania menduduki kursi yang tepat menghadap jendela yang memperlihatkan pemandangan lapangan basket. Ia melihat anak-anak club basket yang terlihat sedang melakukan pemanasan. Mau ada lomba ya?
Sedang asik-asiknya memperhatikan, pandangannya tiba-tiba bertabrakan dengan seorang cowok. Velten. Salah satu teman dekat Tania pula.
Bisa ia lihat Velten melambai kearahnya sambil memberikan cengiran khas. Membuat bibir Tania membentuk lengkungan senyuman yang indah.
Velten adalah teman yang paling dekat dengan Tania. Itu karna Velten yang selalu mengajak curhat Tania. Dan membuat mereka se-akrab sekarang.
Yah, Velten memang orang yang asik dan mudah bergaul. Padahal kelas mereka berbeda gedung.
Oke, cukup sekian penjelasan tentang Velten. Tania membuka akun instagram miliknya. Dilihatnya DM yang banyak itu. Padahal baru pagi tadi sebelum sekolah ia membalas DM an dari orang-orang. Yah, susah jadi anak famous.
Tania membaca salah satu DM an dari seseorang. Siapa? Dari akun instagramnya, tak ada keterangan apapun. Si pemilik akun tampak mengirim quotes untuk ia.