---Jonatan---
Jonatan-kun! Jonatan-kun!
Gua tersentak saat mendengarkan ada suara yang memanggil nama gua. “Kun?” tanya gua pelan tanpa sadar saat mendengar ada yang sedikit aneh dalam pemanggilan nama gua itu. Sejak kapan nama gua jadi ada kun-nya? Meskipun begitu, gua merasa seperti mengenal suara ini. Suara yang tidak asing, tapi gua sama sekali tidak bisa mengingatnya.
Jonatan-kun! Aku di sini!
Gua menjadi tidak mengerti karena nama gua kembali dipanggil seperti itu. Sesaat, gua menoleh ke sekeliling. Sebentar. Ini di mana? Tempatnya terasa asing bagi gua. “Kayaknya, gua gak pernah ada di sini deh,” sahut gua saat mencoba mengingat-ingat kembali mengenai tempat ini. Gua pun berhenti, berusaha menggali kembali memori gua mengenai tempat ini. Sayangnya, tidak ada yang bisa gua ingat dari lokasi ini. Benar-benar tempat yang tidak gua kenal.
Saat gua membalikkan badan, gua terperanjat kaget karena melihat ada seseorang di sana. Tapi anehnya, gua tidak bisa melihat wajah orang itu. Terlihat samar dan tidak jelas. Meskipun dari postur tubuhnya ia terlihat seperti perempuan, tapi gua tidak bisa langsung menyimpulkannya begitu saja. Lagipula, gua tidak bisa melihat wajahnya, jadi gua tidak tahu siapa orang ini.
Akhirnya aku bisa melihat kamu lagi, Jonatan-kun!
Gua memiringkan kepala saat mendengar ucapan orang itu. “Akhirnya aku bisa melihat kamu lagi?” gumam gua sedikit heran. Kalau begitu, berarti gua sebelumnya pernah ketemu sama dia dong? Tapi, kok gua merasa tidak pernah bertemu dengan dia ya? Apa jangan-jangan dia salah orang?
“Siapa anda? Apakah anda salah orang?” tanya gua akhirnya. Gua sama sekali tidak bisa mengingat orang ini. Sementara itu, orang yang ada di depan gua hanya diam saja. Gua menjadi bingung sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa gua tidak bisa melihat siapa yang ada di depan gua ini?
Tidak. Aku sudah mengenal kamu, Jonatan-kun. Tapi, apakah kamu sudah benar-benar lupa sama aku?