---Jonatan---
“Selamat tinggal, Jonatan. Semoga kamu bahagia terus ya.”
Jangan. Jangan ke sana. Tapi, entah mengapa, gua tidak bisa mengeluarkan suara gua, meskipun gua sudah berusaha untuk berteriak. Semua hanya terdengar seperti bisikan. Perempuan itu kemudian tersenyum, lalu kemudian berbalik. Suasana pantai menjadi sedikit mencekam ketika perempuan itu perlahan berjalan semakin ke tengah laut. Gua hanya bisa berdiri di bibir pantai tanpa bisa berusaha berlari dan mencegah perempuan itu untuk tidak melakukannya,
Gua terhenyak. Tangan gua secara tidak sadar maju ke depan, seolah hendak untuk menarik perempuan itu kembali. Tapi,jarak antara gua dengan dia cukup jauh. Sekuat tenaga, gua berusaha untuk berteriak, berusaha untuk mengubah niat gadis itu.
“Jangan pergi!”
Tapi, gadis itu terus berjalan ke tengah laut. Seberapa keras gua berteriak, yang keluar dari mulut gua hanyalah bisikan. Langkah gadis itu tidak kunjung berhenti. Gua berusaha menyusulnya, tapi kaki gua seolah sudah terikat di bibir pantai dan tidak bisa melangkah ke arah laut. Tidak lama setelah itu, gua merasa semuanya sudah terlambat. Gadis itu tiba-tiba menghilang dari pandangan gua, yang artinya, dia sudah tenggelam di tengah laut itu.
“Jangan menghilang!”
Gua seketika membuka mata ketika usai berteriak. Sesaat, gua mencoba untuk mengontrol napas gua kembali saat terbangun dari tidur. Gua melirik kembali ke sekitar gua, memastikan diri bahwa tadi itu hanyalah mimpi dan kini gua sudah berada kembali di kamar.
Kejadian tadi terasa begitu nyata di kepala gua. Perempuan yang biasa mendatangi gua di mimpi tiba-tiba memilih untuk pergi ke tengah laut. Gua cuma bisa melihat dia menghilang di kedalaman laut dan sepertinya teriakan gua tidak kunjung keluar. Apa itu semua salah gua ya karena selama ini gua gak pernah mau menerima kehadiran dia? pikir gua sedikit takut.
Gua baru sadar bahwa ada air mata yang menetes ketika gua bangun. Gua merasa mata gua sedikit basah. Gua mencoba mengusap air mata yang keluar itu. Tapi, air mata itu seperti tidak mau berhenti mengalir. Gua juga tidak bisa merasakan dengan jelas perasaan yang hadir saat air mata itu mengalir. Seperti ingin merasa sedih, tapi tidak bisa menangis dengan kencang, dan kemudian air mata itu mengalir begitu saja.