--- Jonatan ---
“Leo, Revandra. Gua mau minta tolong sesuatu ke kalian berdua.”
Leo dan Revandra seketika menghentikan langkahnya saat gua berkata demikian. Mereka berdua lalu berbalik dan menatap gua dengan tatapan bingung. “Lo kenapa? Tiba-tiba banget,” sahut Leo sambil memandang gua tidak mengerti. Sementara itu, Revandra menganggukkan kepalanya, seolah setuju dengan pertanyaan dari Leo itu.
“Sebenarnya, gua ada tujuan lain di sini selain untuk berlibur.”
Oke. Sekarang gua hanya bisa berdoa dan berharap kalau dua anak ini bersedia untuk membantu gua. Kalaupun mereka tidak mau membantu, setidaknya mereka bersedia untuk berlibur sendiri andaikan gua tiba-tiba hilang saat sedang mencari petunjuk. Ya, gua jadi keingat lagi dengan tujuan utama gua di liburan kali ini. Kebetulan ada dua teman gua yang ikut saat ini, gua jadi merasa perlu untuk mencoba memberitahukan kepada mereka. Siapa tahu mereka mau membantu gua untuk menyelesaikan masalah ini. Janji yang sudah gua buat dengan Haruna beberapa bulan yang lalu.
“Kalian mau ada kegiatan seru selama liburan di sini kan?”
Yosh, pancingan gua berhasil. Mereka berdua menganggukkan kepala. Jadi, gua bisa mencoba mengajak mereka untuk membantu Haruna dengan mengatakan bahwa ada petualangan seru yang sedang menanti mereka. Kegiatannya beneran dilakukan kok, jadi ya gua juga tidak sepenuhnya berbohong kepada mereka.
“Oke. Sebelum gua kasih tahu apa yang bakalan kita lakukan, gua bakal kasih tau sesuatu dulu ke kalian.”
Gua lalu memilih salah satu sisi pantai yang cukup sepi. Sebenarnya gua bisa aja memberitahu mereka di sisi pantai ini. Tapi, karena gua mau membuat suasana menjadi sedikit berbeda, gua kemudian mengajak mereka untuk masuk ke sisi pantai lainnya yang sedikit lebih dalam. Letaknya tidak begitu jauh dari kuil, tapi masih belum terlihat jika masih berdiri di dekat laut. Sayangnya, saat mereka sudah gua ajak menjelajahi sisi pantai yang gelap, Leo dan Revandra mulai merengek tidak jelas.
“Jonatan, lo gak ngerencanain sesuatu yang aneh kan?”
“Lo gak berencana buat ngapa-ngapain ke kita berdua walaupun lo ngajak kita ke tempat yang sepi?”
“Jangan, Jonatan. Kita berdua masih suci. Jangan kotori gua dan Revandra.”