Don't Judge A Book By It's Cover

Cloverbean
Chapter #10

CHAPTER 9 - You Can Leave Me

Aku mengutak – atik ponselku tanpa tujuan. Menyibukkan sendiri sambil menunggu Lily datang. Kami memang berjanji untuk bertemu setelah ujian berakhir. Kami melewati ujian sekolah maupun ujian nasional begitu saja tanpa membicarakan hal yang berbau tentang Nadia. Kami sepakat untuk diam hingga Nadia lebih tenang emosinya. Aku hanya takut kemunculanku membuat konsentrasi Nadia semakin pecah. Aku memikirkan kemungkinan yang terburuk bahwa kami tidak bisa menjaga emosi kami masing – masing dan berakhir menjadi lebih buruk.

“Udah nunggu lama, Jess? Maaf tadi beli makan dulu.” Lily akhirnya datang membawa makanan untuk mengisi energi.

“Gak papa kok. Santai aja.”

“Jadi gimana? Kita mau ajak bicara Nadia?”

Pertanyaan itu selalu menyelimutiku pagi hingga malam dan berganti hari sehingga aku tidak bisa berkonsentrasi selama ujian. Walaupun aku selalu mensugesti diriku bahwa aku tidak sepenuhnya salah tetapi hatiku berkata tidak. Setiap melihat Nadia, aku selalu mengalihkan pandanganku seakan – akan takut padanya. Apa yang sebenarnya kutakuti?

Selama ujian masih berlangsung, Nadia bisa memberanikan masuk meski dengan kondisi yang berduka. Dia terpaksa masuk karena ujian tidak bisa ditunda karena masalah pribadi. Nadia selalu terlihat merenung saat masuk ke ruang ujian, aku hanya mengamati dari kursiku dan sesekali memalingkan pandangan sehingga tidak ketahuan sedang mengamati. Aku selalu berdebat dengan diriku sendiri, di satu sisi aku ingin meminta maaf. Namun, di sisi lain egoku tidak membiarkanku melakukan itu semua. Walaupun aku tahu aku salah telah salah menilai kehidupannya, namun kenyataan bahwa dia memanfaatkanku demi nilai masih merupakan selembar fakta yang terbuka di atas meja. Dia bahkan tidak meminta maaf dan merasa bersalah tentang hal itu. Jika bisa dibilang, kesalahan kami berdua impas.

“Kamu kalau mau ajak bicara aja Nadia, aku juga mau ajak bicara Sintia.” aku memutuskan itu. Itu lebih baik untuk melihat kedua sisi alasan mereka.

“Aku? Sendirian? Gimana kalau ketemuan bertiga aja sama kamu?” Lily memang orang yang belum bisa berjalan sendiri.

“Oke, aku ajak ketemuan Sintia dulu.”

~

Malam minggu, waktu bersantai untuk orang terdekat baik keluarga, pacar, ataupun diri sendiri. Tetapi aku menghabiskan waktuku bersama seseorang yang menjebakku untuk percaya dengan omongannya.

Lihat selengkapnya