Done

Anggi Luki Apriliyani
Chapter #3

Perkenalan#3

Diam, ya aku hanya bisa diam saat melihat dia mengenalkan namanya. Dia kemudian mengibas-ngibaskan tangannya tepat di depan wajahku. Aku yang kaget, langsung menjawabnya dengan nada sedikit ketus, bisa dikatakan jual mahal.

" Apaan sih, gak jelas."

Bukannya membalas perkenalan itu, aku yang panik dan grogi tanpa salam bahkan permisi langsung meninggalkannya. Terlihat wajahnya yang manis itu tak menggambarkan rasa kesal sedikitpun terhadapku. Sebelum akhirnya langkahku benar-benar menjauh, aku sempat melihatnya tersenyum, aneh memang bukannya kesal malah tersenyum.

Aku bukannya menuju kelas malah pergi ke kamar mandi, semata untuk menenangkan diri dari ke grogian yang begitu parah. Aku mengelus-ngelus dadaku sembari mengajak hatiku untuk tenang dan tak bergejolak lagi.

" Aduh Al, Lo itu pinternya gak ketolong deh kayaknya, bukannya memanfaatkan kesempatan malah jual mahal." Aku menggerutu sendiri di depan kaca toilet sembari mencubit-cubit pipiku.

" Eh, tapi beneran kan ya? Dia lelaki mata indah yang gue lihat kemarin sore. Ah, gak mimpi kan?Meski cuma 0,01 persen tapi itu tetaplah peluang, dan gak ada yang mustahil kalau udah takdir." Aku kemudian tersenyum sendiri di depan kaca.

Usai bergumam dan berdebat dengan diri sendiri, aku pun beranjak dari kamar mandi dan menuju ke kelas. Langkahku yang sudah tak segagap gempita sebelumnya akhirnya bisa membuatku berjalan dengan sedikit penuh ketenangan dan perasaan yang begitu bahagia seolah takdir sedang berpihak kepadaku.

" Al.."

Teriakan itu kemudian membuyarkan segala rasa yang aku nikmati. Mataku kemudian tertuju kepada sumber suara tersebut. Aku temukan wanita ceria yang mengenakan jaket jeans rambut diikat pakai celana cargo atasan crop top.

" Uy, Rein.." Triakku kemudian kepadanya.

Ya, dia adalah sahabatku yang biasa sebut dewi penyelamat.

" Lo jalan udah berasa kek kuyang aja, seolah melayang bahagia aja Lo." Ucap Reina yang berjalan ke arahku dengan raut wajah yang penuh dengan tanda tanya.

" Ini mah, bukan jalan gue yang kayak kuyang, tapi hati gue. Karena Lo tau kenapa?"

Lihat selengkapnya