Seorang anak kecil terlihat sedang ketakutan. Kedua tangannya menggenggam erat lengan ibunya. Mereka berdua memandang rumah yang selama ini mereka tinggali untuk terakhir kalinya. Mata anak itu, yang warnanya berbeda satu sama lain, akhirnya basah oleh airmata. Ayah si anak memanggil dengan tidak sabar dan mereka bergegas pergi.
Ketiganya lari ke tengah hutan. Tanah yang mereka lewati bergetar, akar-akar pohon mulai goyah. Rumah-rumah penduduk satu per satu roboh dan penghuninya melarikan diri. Entah kapan dan dimana api tersulut dan kebakaran terjadi dimana-mana. Negeri yang mereka tinggali terlihat benar-benar kacau.
Sesampainya di tengah hutan, sang ayah meminta mereka untuk berhenti. Ia lalu berlutut dan berbisik dengan gelisah. Tak lama kemudian, kabut tebal datang dan menutupi pandangan. Tangis anak kecil itu semakin menjadi di gendongan ibunya. Ketika kabut itu kembali menipis dan menghilang sama sekali, mereka akhirnya tiba di negeri lain, sebuah negeri yang indah dan damai.