Ada penelitian bahwa semakin kau pelototi dunia digital dan napsu didalamnya akan membuat kapasitas otakmu mengecil. Jika kau tak percaya maka kuceritakan tentang Sarbot beserta mimpi mesum miliknya akan wanita pujaan dengan cara meminjam teknologi yang aku ciptakan.
Bibirnya mengikuti ranum, memerah mekar. Lehernya jenjang putih berbinar tertutupi rambut hitam bercahaya. Mata itu bak pisau menghunjam jantung jika melihatnya, payudaranya bagai batu pualam memantulkan sinar rembulan. Sarbot tak henti-hentinya memandang Mikela di ujung kantor itu,khayalan dan impian menyentuh perempuan menawan itu dalam otaknya yang kecil itu.
Bertahun-tahun yang bisa Sarbot lakukan hanya curi-curi pandang, statusnya hanyalah pesuruh office boy . Menyeduh kopi untuk bos, mengantar file kesana kemari, harus tersenyum biarpun salah, membungkuk untuk mendapat respect dan gaji yang tidak seberapa. Tapi sejak ada Mikela, Sarbot betah berkeliaran gedung bertingkat itu jadi jongos. Tapi apalah daya Sarbot hanyalah pegawai rendahan tukang suruh yang selalu jadi bahan ejekan.
Saat berpapasan, mulutnya seperti dikunci seribu gembok. Tangan Sarbot bergemetar dan keringat dingin meluncur dari kening begitu deras. Mencium aroma parfum Mikela membuat Sarbot terbang ke negeri atas awan dan dihempaskan ke bumi dengan keras. Kulit Mikela yang halus seputih salju, tiap pria pasti ingin menjamahnya dan merasakannya begitu juga Sarbot. Khayalan nakal akan Mikela jadi bunga tidur tiap malam di kamar kosnya yang sempit. Tiap pagi selalu bangun, Sarbot selalu membayangkan Mikela sambil mengurut batang lingga-nya.
Begitu terobsesi Sarbot akan Mikela jika ada yang mendekatinya, dia tak rela dan api cemburu membakar ubun-ubunnya. Tiap pegawai pria yang mendekati Mikela pasti oleh Sarbot disingkirkan secara halus, diracuni makanan minuman atau dikerjai kendaraan mereka hingga terjadi kecelakaan. Sarbot ingin melihat Mikela tetap murni tanpa disentuh oleh siapapun, hanya untuknya seorang.
Keinginan dan napsu menyatu dalam benak Sarbot, tak ingin pria yang menjamah tapi ia begitu bodoh jika dekat Mikela. Perjaka satu ini tak pernah bersentuhan dengan wanita seumur hidupnya, Mikela lah yang membikin dia mabuk kepayang tingkat dewa.
"Aku harus memiliki kamu biarpun sampai kukejar ke ruang mimpi sekalipun. Kau harus jadi milikku bukan pria lain"
Sarbot pun memeras otak untuk menemukan caranya.
***
Dinding-dinding atap plafon mengelupas dan reyot bersanding dengan tembok kusam, Sarbot malam itu sendirian berkutat depan layar 14 inchi laptop jadul pentium 4 miliknya. Browsing kesana kemari berbekal sambungan wifi gratis yang Sarbot hacker password dari rumah tetangga sebelah. Bertanya kepada mbah google atas semua pertanyaan, Sarbot percaya jaman sekarang semua jawaban ada di dunia maya bahkan dunia mimpi sekalipun.
Hampir menjelang subuh, mata Sarbot seperti api membara takkan padam sekalipun diguyur hujan. Jelajah dunia maya terus dilakukan demi jawaban yang dia cari, karena tak kunjung muncul yang ia cari. Sarbot berhenti sejenak, ia menggambil tembakau murahan dioplos mariyuana dilenting sendiri. Dibakar ujung rokok lentingan, diisap dalam-dalam dan yang ia ingat wajah Mikela aduhai itu dengan membayangkan tubuhnya ada di kamar kos.
"Jika di dunia nyata aku tak bisa menyentuhnya, hanya dunia mimpi saja aku bisa" bisiknya dalam hati.
Ada dorongan di kepala Sarbot, ide itu muncul. Langsung ia lanjutkan menjelajah kembali ke dunia maya, tenggelam dengan engine searching didalamnya. Collect data dan membaca riset para ilmuwan jenius Amrik, Sarbot begitu serius melototi teknologi virtual reality digabung dengan artificial intelligence. Berbulan-bulan lamanya Sarbot melakukan eksperimen mesin mimpi berkat chatting seorang ilmuwan dari Nevada, profesor Xavier.
Konsep mirip telepati yang perlu mennyelasarkan frekuensi otak dengan subyek yang dituju. Xavier menjelaskan ke Sarbot, otak kita sebagai transmitter memancarkan frekuensi dan menyamakan wadah subyek sebagai receiver hingga kita bisa membaca ataupun mengendalikan mimpi seseorang. Xavier memberikan tutorial ke Sarbot untuk membangun mesin mimpi dengan software Deep Dream buatannya.
Mata Sarbot berbinar seperti anak yang menemukan mainannya, membobol celengan tabungan untuk mencari bahan untuk mesin mimpi. Jika kekurangan bahan dia rela mengambil dari kantor, mengorek pasar bekas atau memesan online. Merangkai board sirkuit pcb, solder elektroda, sinkronisasi data dan semua dipelajari secara otoditak lewat panduan profesor Xavier.