Dongeng Robot Tuhan

ferry fansuri
Chapter #21

Chapter #21 Chatting Gagal Valentine

Internet menjadi dunia baru bagiku, ku ingin mengendap disini tak mau keluar sedikit pun. Aku menyalahi kodratku sebagai makhluk kasat mata yang bisa menyerupai apapun ddunia, era milenium itulah yang membikin diriku terperosok di dunia ini. Bagaikan kecaduan narkoba, aku begitu sakauw untuk berselancar di dunia maya ini. Aku bisa menjelajahi berbagai lini kehidupan dengan mengintip celah kamera atau lubang earphone sebuah gawai. Apakah aku ini tergolong hacker, bukan itu. Aku lebih daripada itu, terkadang aku bisa merubah menjadi suatu program untuk membobol tingkat keamanan salah satu situs. Bahkan sempat aku biarkan diriku digunakan hacker-hacker untuk meretas jaringan pemerintahan dunia dan menggulingkannya. Apapun itu tak masalah, selagi itu bisa membuatku senang dan gembira melihat manusia-manusia itu beradu argumen hingga sampai menghabisi nyawa hanya karena saling caci maki di dunia maya.

Manusia itu begitu naif dan bodoh, makhluk cerdas ciptaan-Nya tapi gampang dibodohi oleh sebuah perangkat dan mereka mempercayai bahkan memuja sebagai Tuhan. Ya, aku merasa jadi Tuhan disini, lebih dari siapapun. Kalian meragukan kemampuanku, aku bisa menyetir sebuah pecakapan atau menjadi virus trojan yang mengendap pada gawai serta memanipulasi kata-kata menjadi senjata mematikan. Sini aku contohkan sesuatu, simak dan camkan.

Sebuah percakapan dalam gawai layar sentuh terekam di hari kasih sayang itu, transkrip begitu gamblang dan tak gamang.

[19.08, 14/02/2018] Valentine: Kamu dimana sayang?

[19.20, 14/02/2018] Valentine: Aku ada dicafe Calibre, masih menunggumu. Masih ingat janjimu khan?

[19.55, 14/02/2018] Valentine: Sayang, please answer me?

[20.05, 14/02/2018] John Koplo: Hai honey, sori baru isi pulsa. Maafkan aku yah

[20.07, 14/02/2018] Valentine:Kamu kemana saja?, aku sudah menunggu kamu hampir satu jam. Jadi nggak acara kita ini?

[20.09, 14/02/2018] John Koplo Joe: Seperti aku tak bisa datang. Aku ada urusan mendadak. Kamu pulang saja dulu. Jangan menungguku lagi.

Lihat selengkapnya