Ayah David pula adalah kawan dekat ayah Maria. Sehingga turut membantu dan menjaga Maria dari kejauhan. Agar Maria dapat selamat dari pantauan Jendral. Dan terus berjuang memersatukan warga dan tanah-tanah lainnya untuk melawan koloni Radar.
Maria mengambil kembali buku yang dia lempar. Menaruknya disamping. Dia meraih buku pena dan tintanya meneruskan kisah Joki karangannya yang menjajah tanah milik orang lain. Amarah membuatnya membara meneruskan kisah-kisah nyata lewat cerita.
Menitipkan harap demi harap agar orang bisa sadar lewat tulisan-tulisannya dan kisahnya dapat abadi disaksikan orang-orang yang hadir di masa depan. Bahwa Taulani bukan anjing yang mati menjijikkan, melainkan pejuang yang melindungi bangsanya dari pemerkosaan orang-orang yang lahap akan ambisi, pangkat dan kekuasaan.
Dimana dalam kisah itu hidup seseorang bernama Taulani yang sadar akan kejahatan Joki. Dia mengajak warga berbicara, menjelaskan kejanggalan apa yang diterpa mereka, sampai membuat makar pada Joki dan kawanannya yang seenaknya membuat ulah di tanah orang lain. Dan sewenang-wenang pada pribuminya.
Di tengah-tengah Maria menulis, ibunya memangil dari bawah. Menyuruhnya pergi ke pasar membeli bumbu-bumbu memasak. Lekas dia bawa buku Taulani dan kisah Joki ke bawah menemui titah ibunya. Segera dia ambil ranjang untuk wadah setelah menyembunyikan karangan dan bukunya dalam peti rapat-rapat.
Dia mengambil satu lembaran kisah Joki yang kemarin telah dia gandakan. Untuk dia serahkan pada David yang telah menunggu kisah lanjutannya sekalipun dia telah mengetahui kisah kelam Ayah Maria. Dia letakkan di ranjang, ditutupi daun pisang yang beberapa hari lalu dia petik di depan rumahnya.