Di sebuah desa yang nyaman tinggalah dua orang sahabat sebut saja Doni dan Toni, mereka sahabat dari kecil, saat ini Doni dan Toni masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Mereka saat ini mereka kelas 1 SD dan mereka berdua duduk bersebelahan, jadi tak heran mereka berdua selalu bareng disaat main baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Keesokan harinya Toni dan Doni berangkat ke sekolah, tetapi Doni selalu menghampiri rumah Toni untuk berangkat ke sekolah bersama. Doni dan Toni berangkat ke sekolah dengan jalan kaki, walaupun mereka berdua ada sepeda hanya saja mereka lebih memilih jalan kaki. Bagi mereka akan menjadi tubuh kita menjadi sehat dan kuat, langkah demi langkah mereka lewati tak lupa mereka menegur sapa dengan orang yang mereka kenal maupun tidak kenal dengan yang lebih muda maupun yang sudah tua."
"Permisi pak." Ucap Doni dan Toni
"Silahkan dek, mau berangkat ke sekolah ya?" Ucap warga tersebut
"Iyah pak." Ucap Toni
"Sepedanya kemana? Kayaknya kemaren saya lihat kalian berdua kan ada sepeda. Kenapa enggak kalian gunakan untuk berangkat ke sekolah?" Tanya warga tersebut
"Enggakpapa pak, karena kami lebih suka jalan kaki juga memiliki manfaat bagi kita yang akan menjadi sehat dan juga bisa mengurangi lemak yang ada di tubuh kita." Ucap Doni
"Hati-hati ya dan kalian wajib sampai ke sekolah ya dan jangan mampir kemana-mana." Ucap warga tersebut
"Tenang saja pak, karena kami itu merupakan anak yang manut dan tidak pernah mengecewakan orang tua kami untuk berangkat ke sekolah." Ucap Toni
"Alhamdulillah, semoga kalian bisa menjadi anak yang sukses dan bisa berguna bagi Nusa dan Bangsa Indonesia aamiin." Ucap warga tersebut
"Aamiin, terimakasih nggih pak sudah mengingatkan kami dengan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kami." Ucap Doni
"Iyah sama-sama Mas, saya hanya bisa menasehati kalian saja dan semoga bisa kalian jalankan dengan baik." ucap guru yang mengajar di sekolah anak tersebut.
"Siap pak guru." Ucap seluruh murid kepada guru tersebut.
Beberapa bell berbunyi menandakan seluruh murid bersiap-siap untuk pulang dari sekolah. Seluruh murid sebelum pulang berdoa terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas, setelah selesai berdoa mereka segera bergegas menggendong tas dan bersiap untuk pulang sekolah. Mereka tidak lupa bersalaman dengan guru yang ada didalam kelas dan mereka berbaris dengan rapih sambil menuju pintu kelas untuk keluar dari kelasnya.
Setelah seluruh murid telah meninggalkan kelasnya dan menuju pintu gerbang sekolahan yang sudah ditunggu oleh orang tua dari seluruh murid masing-masing. Tetapi Doni memilih jalan kaki daripada dijemput pake motor, karena menurutnya jalan kaki lebih sehat ditubuh kita. Selang beberapa menit Doni telah sampai dirumah, tak heran karena jarak rumah ke sekolah Doni hanya menempuh lama perjalanan hanya 5 menit saja, padahal Doni sudah ditawarkan oleh orang tuanya untuk diantar jemput, tetapi Doni menolak dan tidak mau repotin kedua orang tuanya.
Tak itu saja semasa Doni duduk dibangku kelas ia selalu menyisakan uangnya Rp 1.000,- tiap harinya, walaupun dikit jika dikumpulkan akan semakin banyak. Jadi Doni jika ingin beli sesuatu jarang sekali untuk meminta untuk dibelikan dari kedua orang tuanya. Karena menurutnya lebih senang jika hasil dari yang ia beli dari uang pribadinya dan ia berkeinginan untuk membeli sepada untuk diri sendiri, jadi Doni menyisakan Rp 2.000,- tiap harinya. Doni selalu dibawakan uang jajan Rp 3.000,- jadi Doni hanya jajan Rp 1.000,- tiap harinya di sekolahnya.
Sesampainya di rumah Doni lepas alas kaki di teras miliknya, karena jika dibawa masuk akan menjadi kotor lantainya. Setelah alas kaki telah dilepas, kemudian Doni mendekati pintu rumahnya sambil mengetuk pintu rumahnya.
"Tok tok tok." Suara pintu diketuk oleh Doni
"Assalamu'alaikum Bunda." Ucap Doni sambil mengucapkan salam sebelum masuk kedalam rumahnya
"Wa'alaikumsalam, Doni ya?" Tanya Ibu Doni
"Nggih Ibu ini Doni." Uap Doni sambil menjawab dengan lembut
"Tunggu bentar Don, pintu Ibu buka dulu dengan kunci nggih Don." Ucap Ibu Doni
"Iya Ibu akan Doni tunggu kok." Ucap Doni kepada Ibunya
"Krek." Suara gagang pintu dan pintu mulai terbuka dengan berlahan