Door's Mystery

Farikha Salsabilla Putri
Chapter #16

Kesedihan yang Tersembunyi

Bab 16 : Kesedihan yang Tersembunyi


Seraphina kembali bertanya, “Yang Mulia masih mencintainya?” ujar Seraphina. 


“Lebih dari itu,” jawab Adrian, matanya berkabut. “Dia adalah cahaya yang membuat segalanya terasa mungkin. Dan ketika dia pergi, dunia ini menjadi lebih gelap.”


Kesunyian melingkupi mereka, hanya suara gemericik air yang terdengar di antara angin malam. Seraphina merasa ia tidak bisa menggantikan Putri Anya, tetapi ia ingin menunjukkan bahwa luka itu tak harus menjadi akhir dari segalanya. 


“Saya pernah mendengar kisah lama,” Seraphina memulai cerita dengan suaranya yang lembut seperti alunan melodi, “ada seorang pria yang kehilangan kekasihnya. Ia menghabiskan sisa hidupnya mencoba menemukan alasan di balik kepergiannya, hingga akhirnya ia menyadari kalau alasan itu bukanlah untuk ditemukan, melainkan untuk diterima.”


Adrian tersenyum tipis, meski senyum itu terasa pahit. “Dan kau pikir aku bisa menerima?”


“Bukan dalam satu malam,” jawab Seraphina. “Tapi mungkin Yang Mulia bisa mulai dengan membiarkan orang lain masuk ke dalam dunia Anda.”


Adrian mengangkat alis, menatapnya dengan ekspresi ingin tahu. “Seperti kau?”


Seraphina menahan senyum. “Mungkin aku bisa jadi langkah pertamamu.”


Adrian menatapnya lama, lalu mengangguk kecil. “Langkah pertama, ya?”


Namun sebelum Seraphina bisa menjawab, suara langkah kaki mendekat. Seorang penjaga muncul dari bayangan, wajahnya tegang. “Yang Mulia, Raja Gregory memanggil Anda. Ada kabar penting dari Kerajaan Auroria.”


Adrian berbalik, tatapan dinginnya kembali seperti topeng yang dikenakannya setiap kali ada urusan kerajaan. Ia menatap Seraphina sejenak sebelum berkata, “Kita bicara lain kali saja.”


Seraphina berdiri di tempatnya, menyaksikan Adrian menghilang bersama sang penjaga. Di dalam hatinya, ia tahu kabar dari Kerajaan Auroria akan mengubah segalanya—bukan hanya bagi Adrian, tetapi juga bagi dirinya sendiri. 


**


Seraphina berdiri diam, tatapannya terfokus pada riak-riak air yang memantulkan cahaya bulan. Kata-kata Adrian menggema di pikirannya, membentuk pola yang tak terhindarkan—sebuah pola takdir yang seakan menuntunnya sejak ia melewati pintu rahasia itu. 


Amelia. Nama itu bergema seperti lonceng dari masa lalu, membawa Seraphina pada kenangan tentang cinta pertama John yang juga berakhir tragis. Kisah cinta Adrian dan Anya terasa seperti pantulan sempurna dari kehidupan John di dunia nyata. 


Lihat selengkapnya