Door's Mystery

Bab 17 : Rahasia Kerajaan Auroria

Jantung Seraphina berdetak cepat saat ia membaca paragraf berikutnya. 

“𝘐𝘣𝘶 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘐𝘣𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪. 𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘐𝘣𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢, 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘶 𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳, 𝘈𝘯𝘢𝘬𝘬𝘶.”

Sebuah desahan pelan lolos dari bibirnya. Ia memandang kosong ke arah lilin yang berkedip kecil. Hatinya penuh pertanyaan. Siapa pria itu? Apakah ada hubungannya dengan konflik besar antara Auroria dan Valoria? Kemudian, lebih penting lagi, kenapa ibunya tidak pernah memberitahu apa pun kepada ayahnya selama ini? 

Terdengar suara langkah di luar kamar. Seraphina melipat surat itu dengan cepat, menyelipkannya kembali di balik bantal. Pintu kamar terbuka sedikit, dan sosok pelayan senior istana muncul, Clara, dengan wajah khawatir. 

“Seraphina, kenapa kau belum tidur?” Clara berbisik, matanya melirik ke sekeliling ruangan. 

Seraphina menggeleng pelan. “Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu, Clara.”

Clara melangkah masuk, menutup lantai belakangnya dengan hati-hati. “Apa yang terjadi?”

Seraphina menatapnya tajam, suara bergetar di antara rasa penasaran dan ketakutan. “Clara, apakah kau tahu sesuatu tentang hubungan ibuku dengan Kerajaan Auroria?”

“Ibumu? Kenapa menanyakannya kepadaku?” tanya balik Clara. 

“Clara, aku tahu sesuatu tentang engkau kalau kau adalah pengasuh ku di dunia kita kan? Tolong jujurlah,” kata Seraphina, mendadak tahu identitas Clara. 

Clara terdiam, matanya melebar sejenak sebelum ia berusaha menguasai dirinya. “Mengapa kau bertanya hal seperti itu?”

“Aku menemukan surat Ibu.” Seraphina meraih surat dari balik bantal dan menyerahkannya kepada Clara. “Ibu menyebutkan bahwa dia adalah Putri Auroria dan aku lahir dari cinta yang tidak seharusnya ada.”

Clara membaca surat itu dengan hati-hati, wajahnya berubah pucat saa setiap kata terungkap di depannya. “Maaf, Seraphina. Karena aku menutupi identitas ku darimu meski kau tetap mengetahuinya. Tapi, Seraphina ....”

“Tolong, Clara. Aku harus tahu kebenarannya,” desak Seraphina. 

Clara pun mengalah sembari meletakkan dirinya duduk di tepi tepat tidur. “Ibumu memang berasal dari Kerajaan Auroria. Dia adalah pewaris tahta, tetapi segalanya berubah ketika dia jatuh cinta pada seseorang dari Valoria. Hubungan mereka dilarang karena ketegangan antara dua kerajaan sudah terlalu besar saat itu. Ketika ibumu hamil, dia tahu nyawanya dalam bahaya. Itu sebabnya dia melarikan diri ke dunia ini.”

Seraphina merasa seluruh dunianya terbalik. “Siapa pria itu? Ayahku?”