Door's Mystery

Farikha Salsabilla Putri
Chapter #2

Melawan Badai dengan Senyuman





Hari itu adalah hari yang penuh harapan dan kegembiraan bagi Ayah Seraphina. Mereka telah mengatur pertemuan dengan keluarga John untuk membahas persiapan pernikahan John dengan Seraphina yang akan dipercepat. Meski ada kekhawatiran di hati Seraphina, dia mencoba untuk semangat memulai babak baru dalam hidupnya bersama calon suami. Sementara, Ibu tiri Seraphina yang sombong begitu tidak peduli dengan pernikahan anak tirinya. 




Saat mereka tiba di rumah John, mereka disambut dengan hangat oleh keluarga John. Seraphina merasa sedikit gugup, tetapi dia mencoba untuk tampak tenang dan berani. Dia memandang sekeliling, mencoba mengenali wajah-wajah yang ada di sana. 




Tiba-tiba, matanya tertuju pada seorang wanita yang tampak familiar. Dia adalah pebisnis wanita yang beberapa hari lalu menawarkan Seraphina untuk tampil di pernikahan saudaranya. Seraphina terkejut ketika diberitahu bahwa wanita itu adalah kakak John. 




“Seraphina, kenalkan, ini saudara perempuaku, Linda,” kata John, memperkenalkan Linda kepada Seraphina. 




Seraphina tersenyum dan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Linda. Setelah ia membaca kartu nama Linda kemarin, ia semakin yakin kalau pebisnis wanita itu adalah kakak tunangannya. “Halo, Linda. Senang bisa bertemu kamu lagi. Dugaan aku benar, ternyata kamu kakak John,” kata Seraphina dengan suara yang penuh kejutan. 




Linda tersenyum dan membalas jabatan tangan Seraphina. “Halo, Seraphina. Aku juga senang ketemu sama kamu lagi, tetapi aku yang kaget ternyata kamu calon iparku,” kata Linda sambil tersenyum. 




“Kalian sudah saling kenal?” tanya ibu John. 




“Seraphina justru rencananya mau menyanyi di pernikahannya sendiri, loh, Bu,” timpal Linda kepada ibunya. 




“Oh, ini mungkin sudah takdirnya kali ya,” kata Ibu John melanjutkan. 




Ayah John mempersilakan keluarga Seraphina untuk duduk bersama mereka untuk mengobrol masalah pernikahan lebih lanjut. Eleanor, Ibu tiri Seraphina berjalan mendahuluinya sambil mengarahkan senyuman kepada Ayah John dan duduk terlebih dahulu, kemudian ia mengarahkan ayah Seraphina agar duduk di sampingnya. Seraphina sedikit terpaku karena terkejut Eleanor mendahului sambil menabrakan pundaknya di lengan anak tirinya yang penyanyi itu, Seraphina pun duduk di dekat Ayah Seraphina dan John. 




“John dan Seraphina, Ayah dan kakak kamu sudah berencana akan mempercepat pernikahan kalian,” ujar ayah John membuat Seraphina terkejut. 


“Saya sudah tidak sabar lagi untuk segera menikah dengan Seraphina,” kata John antusias. 


Saat mendengar berita bahwa pernikahannya dengan John akan dipercepat, Seraphina merasakan denyut jantungnya berdetak lebih cepat. Wajahnya yang biasanya cerah dan penuh semangat seketika memudar. Matanya melebar, terkejut, dan mulutnya sedikit terbuka, mencoba mencerna informasi yang barusan dia dengar. 




Dia merasa tubuhnya tiba-tiba menjadi ringan, seolah-olah dia sedang melayang. Kedua tangannya bergetar dan dia merasa sulit untuk menenangkan diri. Dia mencoba untuk tersenyum dan bertingkah seolah-olah dia baik-baik saja, tetapi dia bisa merasakan bahwa senyumnya terlihat dipaksakan. 




Seraphina merasa seperti dia sedang berada dalam mimpi. Ia tidak percaya dan bingung. Dia merasa seolah-olah waktu berjalan sangat cepat dan dia tidak bisa mengikutinya. Perkataan John membuat Seraphina kebingungan hingga kehilangan arah untuk sesaat. Ia yang tidak percaya bercampur aduk dengan keinginan John untuk mempersuntingnya pupus di tengah jalan. Keputusan yang tiba-tiba mengejutkannya, seperti menjebaknya jatuh ke lubang yang sangat dalam tanpa apa pun untuk berpegangan.




Lihat selengkapnya